Sweet Seventeen LKPP, Lembaga Beranggaran Rendah Pengawas Proyek Jumbo

Sweet Seventeen LKPP, Lembaga Beranggaran Rendah Pengawas Proyek Jumbo
Pelaksana harian (Plh) Kepala LKPP Iwan Herniwan. Foto: dokumentasi JPNN

jpnn.com - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) berulang tahun yang ke-17 pada Jumat ini (6/12/2024). Berawal dari sebuah unit kerja yang dipimpin pejabat eselon II di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), LKPP kini menjadi lembaga penting yang bertugas merumuskan kebijakan pengadaan barang dan jasa, termasuk yang beranggaran jumbo, di pemerintahan.

"Ulang tahun yang ke-17, ibaratnya kami sudah sweet seventeen,” ujar Pelaksana harian (Plh) Kepala LKPP Iwan Herniwan dalam perbincangan dengan media beberapa waktu lalu.

Iwan menjelaskan LKPP mengusung misi mewujudkan integritas dalam pasar pengadaan barang/jasa pemerintah. Salah satu cara mewujudkannya ialah dengan data raya atau big data.

"Data pengadaan lengkap. Tender, purchasing, penunjukan, tender cepat, ada datanya di kami,” tutur Iwan.

Sekretaris Utama (Sestama) LKPP itu menambahkan lembaganya telah melewati berbagai dinamika selama lebih dari dua windu. Payung hukum pembentukannya ialah Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 Tentang LKPP.

Namun, lembaga yang berperan penting dalam proses pengadaan barang/jasa dan pemerintah itu justru tidak memiliki dana berlimpah. Pada 2024, anggaran untuk LKPP dipatok sebesar Rp 166,7 miliar.

"LKPP merupakan lembaga dengan anggaran ranking enam terendah," tuturnya.

Menurut Iwan, LKPP tidak hanya berupaya mewujudkan integritas, tetapi juga akuntabilitas. Data raya LKPP pun menjadi hal penting.

LKPP berulang tahun yang ke-17 pada Jumat ini (6/12/2024). Lembaga inii berawal dari sebuah unit kerja yang dipimpin pejabat eselon II di Bappenas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News