Swiss Jadi Negeri Favorit Turis Untuk Bunuh Diri
Senin, 15 Desember 2008 – 08:33 WIB
SCHWERZENBACH - Swiss bisa diibaratkan sebagai gerbang menjemput ajal. Banyak orang asing yang harapan hidupnya sudah di ujung tanduk datang ke negara itu untuk wisata mencari mati dengan damai. Menurut Bernard Sutter, juru bicara EXIT, organisasi terbesar jasa bantuan bunuh diri, pemerintah Swiss tak akan bisa melarang orang asing untuk datang dan bunuh diri. Kecuali jika pemerintah negara-negara lain merevisi aturan hukumnya tentang bunuh diri. ''Kami tak bisa menyelesaikan semua masalah Jerman, Inggris, Prancis, dan Italia,'' kata Sutter.
Di negeri yang terkenal dengan Pegunungan Alpen tersebut, dokter diberi kewenangan khusus untuk memenuhi tuntutan pasien yang ingin segera melepas nyawa dengan memberikan resep obat-obatan beracun. Caranya, hanya dengan meminum segelas air maut, lima menit kemudian mereka akan tertidur. Sekitar 1,5 jam kemudian, malaikat pencabut nyawa akan menjemput.
Dilaporkan Associated Press kemarin (14/12), setidaknya seratus warga Jerman, Inggris, Prancis, Amerika, dan negara-negara lain telah datang untuk bunuh diri di Swiss.
Baca Juga:
SCHWERZENBACH - Swiss bisa diibaratkan sebagai gerbang menjemput ajal. Banyak orang asing yang harapan hidupnya sudah di ujung tanduk datang ke negara
BERITA TERKAIT
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29