Swiss v Ekuador, Ambisi Dejavu La Nati

Swiss v Ekuador, Ambisi Dejavu La Nati
Pelatih Swiss, Ottmar Hitzfeld. Getty Images

jpnn.com - BRASILIA - Swiss memiliki pengalaman manis ketika menjalani pertandingan pertama di Piala Dunia Afrika Selatan 2010. Ketika itu, secara mengejutkan, tim dengan julukan La Nati ini berhasil mengamankan poin maksimal di laga perdana setelah menang tipis 1-0 atas tim juara Piala Dunia saat itu, Spanyol.

Nah, Ottmar Hitzfeld, pelatih Swiss juga berambisi untuk mengulangi sejarah manis tersebut, ketika melawan Ekuador dalam pertandingan babak penyisihan Grup E di Stadion Nasional de Brasilia, Brasilia, malam nanti (Siaran Langsung TV One Pukul 23.00 WIB).
    
Kondisi tim yang sangat fit dan terbebas dari cedera adalah salah satu modal kepercayaan diri pelatih berusia 65 tahun ini membuncah. "Kekuatan yang kami miliki kian solid. Dan, apa yang sudah kami persiapkan selama ini, siap meledak di laga pembuka nanti," kata Hitzfeld kepada Reuters.
    
Enggan mengambil resiko dalam pertandingan perdana tersebut, pelatih asal Jerman ini, berencana langsung menurunkan skuad terbaik yang dia miliki. Di sektor belakang, Hitzfeld akan memberikan kepercayaan kepada Steve von Bergen, dengan Philippe Senderos, Fabian Schar serta Johan Djourou.
      
Sementara itu, Hitzfeld berencana menyimpan gelandang Bleri Dzemaili di bangku cadangan. Gelandang Napoli tersebut memang gagal menunjukan performa terbaiknya dalam pertandingan persahabatan melawan Peru. Nah, Di posisi ini, mantan pelatihh Bayern Muenchen ini lebih mempercayakan Gokhan Inler dan Valon Behrami sebagai starter
    
Selain itu, untuk tukang gedor di barisan depan, pelatih yang sudah menukangi timnas Swiss sejak 2008 silam itu, hanya menggunakan striker, yaitu Josip Dramic. Pemain berusia 21 tahun itu cukup tampil piawai bersama Bayern Leverkusen di Bundesliga Jerman musim lalu.
      
Di level timnas, Dramic yang memiliki kecepatan di atas rata-rata itu, juga sudah berhasil menyumbangkan tiga gol dari total tujuh penampilannya. "Dengan kekuatan yang kami miliki, saya optimistis kami sangat potensial untuk lolos ke babak 16 besar. Itu adalah tujuan awal kami, dan kami harus memenuhi target itu," tegasnya.
      
Ketika, kekuatan Swiss yang sedang komplit, Ekuador malah menghadapi kondisi sebaliknya. Memang, pelatih Ekuador, Reinaldo Rueda harus berpikir lebih keras terkait lini tengah mereka, setelah kehilangan gelandang Segundo Castillo yang mengalami cedera dan menarik diri dari Piala Dunia awal pekan lalu. Posisi kosong tersebut akan digantikan oleh Luis Saritama.
      
Parahnya lagi, Christian Noboa juga tidak berada dalam kondisi yang fit, setelah mengalami benturan ketika Ekuador menjalani pertandingan persahabatan dengan Inggris awal Juni lalu. "Tapi, bukan berarti kami harus menyerah sebelum pertandingan. Karena sejumlah pemain pelapis yang kami miliki ternyata juga memiliki kualitas yang tidak kalah bagus," ujar Rueda. (dik)


BRASILIA - Swiss memiliki pengalaman manis ketika menjalani pertandingan pertama di Piala Dunia Afrika Selatan 2010. Ketika itu, secara mengejutkan,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News