Syafruddin Mengagumi Museum Sejarah Rasulullah
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin memperoleh undangan khusus dari Liga Muslim Dunia (LMD) dan Yayasan Assalam untuk mengunjungi Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW di pelataran Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.
Mantan polisi dengan pangkat terakhir komisaris jenderal itu memenuhi undangan tersebut pada Selasa (4/1) waktu setempat.
Ketua Dewan Pembina Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad itu disambut oleh Direktur Pelaksana The International Fair and Museum of The Prophet's Biography and Islamic Civilization Cabang Madinah Dr. Sa'id AlQurashi bersama jajarannya.
Dalam kesempatan itu, Syafruddin mendapatkan penjelasan tentang Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW di Madinah yang baru dibuka itu.
Terdapat layar digital yang menampilkan cerita tentang sejarah perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW.
Museum itu juga menyuguhkan gambar multidimensi tentang berbagai artefak peninggalan zaman Nabi Muhammad. Kemasan multidimensi itu membuat tampilan yang dihadirkan seperti nyata.
Syafruddin pun langsung kagum pada museum itu. Mantan Wakapolri itu menyebut museum tersebut merupakan cerminan kehidupan Nabi Muhammad SAW dan titik awal peradaban Islam.
“Kita dapat mengetahui sejarah panjang serta tingkah laku Rasulullah semasa hidupnya. Tampilan yang disuguhkan seolah-olah kita terbawa dalam kehidupan Rasulullah yang nyata dalam penglihatan kita,” ujarnya melalui siaran pers, Rabu (5/1).
Haji Syafruddin mengagumi Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW yang baru saja dibuka di Madinah untuk umat muslim.
- Waka MPR Dorong Pemanfaatan Medsos untuk Bangun Ketertarikan Masyarakat Terhadap Museum
- Mbak Rerie Sebut Pemanfaatan Medsos Penting untuk Tingkatankan Daya Tarik Museum
- Kabar Bahagia, Zumi Zola dan Putri Zulhas Resmi Menikah di Madinah
- Keberatan dengan Putusan BANI Soal Museum di TMII, OC Kaligis: Kami Gugat dan Lawan
- Sukarelawan PMJ Ajak Warga Jakarta Tak Pilih Pemimpin yang Melukai Hati Umat
- Forum Kiai Jakarta Sebut Pernyataan Suswono Bukan Penistaan Nabi Muhammad