Syafrudin Budiman: Idulfitri Jadi Momentum Rekonsiliasi Politik
"Masa transisi politik ini harus berjalan damai dan lancar. Peran tokoh partai politik, tokoh pemerintahan dan legeslatif bisa melakukan negosiasi-negosiasi politik untuk kemajuan bangsa,” ucap pria kelahiran Sumenep pada 21 Mei 1980 ini.
Terakhir, kata dia, rekonsiliasi politik nasional ini pernah dilakukan di zaman Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Bahkan, Presiden Jokowi merangkul Prabowo sebagai Menhan, merangkul Sandiaga Uno sebagai Menparekraf dan Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan.
"Pesan-pesan teladan Jokowi ini mengajak lawan politik duduk satu meja membicarakan bangsa bisa juga dilakukan Prabowo. Jangan hanya terus membahas konflik politik yang tak pernah habis, kalau bisa dirangkul ya dirangkul masuk di pemerintahan," pungkas pria yang ahli di bidang UMKM dan menjabat Ketua Umum DPP Perhimpunan UKM Indonesia ini.(fri/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Koordinator Nasional AR-PG Syafrudin Budiman menyerukan kepada para tokoh politik nasional melakukan rekonsiliasi politik saat momen Idulfitri.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Menag Sebut Masjid di IKN Bisa Dipakai untuk Salat Idulfitri 2025
- Mengenal Sosok Gus Din: Aktivis, Cicit Pahlawan Nasional KH Mas Mansyur dan Relawan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024
- Apresiasi Perjuangan Arinal di Pilgub Lampung, Pengamat: Lawan Dominasi Elite Partai
- Tanggapi Dukungan Jokowi Kepada Ridwan-Suswono, Syafrudin Budiman: Tanda-Tanda Kemenangan
- Syafrudin Budiman: Kementerian UMKM dan Koperasi Dipisah, Kinerja Harus Lebih Gesit
- Menimbang Kisah Ubuntu untuk Rekonsiliasi Politik di Masa Lalu