Syahbandar Dirumahkan, Suplai BBM Terhenti

Syahbandar Dirumahkan, Suplai BBM Terhenti
Syahbandar Dirumahkan, Suplai BBM Terhenti
Akibat aksi ini, ruas jalan ke Depot Pertamina Teluk Kabung terlihat dipenuhi truk tangki BBM yang terpakir di pinggir jalan.  Untuk mengamankan aksi ini, sekitar 100 lebih anggota polisi terdiri Dalmas Polda, Sabhara Mapolresta Padang, dan Dalmas seluruh polsek di Padang, diperkuat anggota Brimob Polda, diturunkan. Walaupun pengamanan sangat ketat, tapi tidak membuat aksi para syahbandar berhenti.

Bahkan, pengunjuk rasa sempat menerobos blokade polisi ketika tidak dibolehkan masuk areal Depot. Massa marah dan melempari kaca kantor Depot Pertamina Teluk Kabung dengan batu. Kejadian beruntung cepat diredam aparat kepolisian, dan mengajak mereka berdialog. Massa pun bersedia. Namun dalam dialog itu, tidak ada perwakilan dari Pertamina, karena para pimpinan Depot dan sejumlah karyawan tidak berada di tempat.

"Saya minta apa saja keluhan warga yang selama ini telah bekerja di Depot Pertamina sebagai syahbandar. Dan keluhan ini akan saya sampaikan kepada pihak Pertamina. Mediasi yang kami lakukan ini diharapkan bias jadi landasan pihak Pertamina untuk bersikap," ujar Kapolresta Padang Kombes Pol M Seno Putro, yang turun ke lokasi unjuk rasa, siang kemarin (6/11).

Ketua Federasi Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (FSPTI) Bungus Teluk Kabung, Erwin bersama syahbandar menyampaikan tuntutan mereka agar mencabut peraturan yang melarang syahbandar bekerja di Depot Pertamina.

PADANG--Para pendamping kernet truk tangki yang dikenal sebagai syahbandar berunjuk rasa ke Depot Pertamina (Persero) Unit Pemasaran I Terminal BBM

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News