Syahganda Minta Prabowo Sebut Nama Pengkritik Pemimpin dengan Caci Maki?
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat Politik dari Sabang Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan meminta presiden terpilih Prabowo Subianto menyebut langsung nama segelintir oknum yang dikatakan suka mengkritik pemimpin dengan cara caci maki.
Hal ini penting untuk menunjukkan komitmen Prabowo, ingin memberangus tukang caci maki atau sebaliknya malah membungkam demokrasi ke depan.
Prabowo di forum legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jakarta, Kamis (11/10) menyebut kritik dengan cara caci maki pemimpin merupakan budaya asing.
Indonesia, menurutnya, mempunyai cara sopan santun dalam melakukan kritik.
Syahganda mengingatkan bahwa budaya demokrasi Indonesia memang pernah ada dan berkembang dalam situasi kepemimpinan nasional penuh idealisme.
Namun, belakangan dipimpin oknum korup dan haus kekuasaan. Dalam situasi seperti itu maka kaum oposisi melakukan gerakan militan dan radikal untuk mengimbangi kejahatan oknum yang menggunakan kekuatan negara tersebut.
"Jika Prabowo ingin menghilangkan kaum oposisi seperti itu, maka Prabowo nantinya akan terjebak dengan budaya otoritarianisme yang muncul di era Sukarno, Suharto dan Jokowi. Untuk menghindari itu, Prabowo harus segera menunjuk hidung siapa kelompok tersebut," ujar Syahganda dalam keterangannya, Jumat (11/10).
Dalam kesempatan kali ini Syahganda yang merupakan pendiri kelompok oposisi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) menyampaikan apresiasi kepada Susilo Bambang Yudhoyono yang mengingatkan Prabowo beberapa hari lalu.
Pengamat Politik Syahganda Nainggolan meminta Prabowo sebut nama siapa yang disebut tukang kritik pemimpin dengan caci maki.
- JAMAN Dukung Usul Prabowo Terkait Pelaksanaan Pilkada Melalui DPRD
- Segini Jumlah Nilai Investor di IKN, Angkanya Mencapai Triliun
- PKN Usulkan Dua Hal Ini Terkait Pemberantasan Korupsi
- Chandra Soroti Arah Kebijakan Amnesti 44 Ribu Narapidana Era Prabowo
- Sikap Tegas MUI terhadap Langkah-Langkah Presiden Prabowo
- Peneliti BRIN Kritik Fungsi Dewan Pertahanan Nasional