Syahganda Sebut Pernyataan Dolfie Soal PPN Dapat Picu Instabilitas Politik

Syahganda Sebut Pernyataan Dolfie Soal PPN Dapat Picu Instabilitas Politik
Direktur Lembaga Kajian Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan. Foto: Dokumen Pribadi/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Lembaga Kajian Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan menyoroti pernyataan anggota DPR RI Dolfie Othniel bahwa pemerintah Prabowo Subianto dapat menunda kenaikan pajak PPN atau melakukan penyesuaian antara 5-15 persen jika dipandang perlu.

Syahganda menilai pernyataan politikus PDI Perjuangan tersebut dapat memicu instabilitas politik.

"Pernyataan seperti itu terang benderang memprovokasi rakyat, seolah-olah pemerintahan Prabowo tidak mendengar aspirasi masyarakat," ujar Syahganda dalam keterangannya, Senin (23/12).

Menurut Syahganda, kerangka APBN 2025 disahkan DPR RI pada September lalu, di mana telah memasukkan proyeksi penerimaan pajak termasuk komponen PPN.

"Pada saat penyusunan APBN 2025 dan pembuatan UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan 2021, PDIP merupakan motor utama, di mana PDIP adalah partai penguasa dan ketua Bangar di DPR," ucapnya.

Syahganda mengatakan pemerintahan yang dipimpin Prabowo Subianto baru dua bulan berkuasa. Tentu kerepotan jika harus mengubah dua aturan yang ada. Yakni UU APBN dan UU HPP.

"Perubahan undang-undang akan memakan waktu dan perlu persetujuan DPR. Mitigasi yang dilakukan pemerintah saat ini sebenarnya terlihat dari upaya Prabowo memberikan klasifikasi ketat atas kenaikan PPN 12 persen tersebut, khususnya hanya ditujukan pada barang-barang mewah yang tidak bersentuhan langsung dengan kebutuhan pokok," katanya.

Syahanda menilai jika rakyat terus menerus diprovokasi kemungkinan akan terjadi instabilitas politik. Sebab isu kenaikan pajak adalah salah satu pemicu kemarahan rakyat.

Syahganda Nainggolan menyebut pernyataan anggota DPR Dolfie Othniel soal PPN dapat memicu instabilitas politik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News