Syahrial Oesman Tersangka Korupsi
Kamis, 12 Maret 2009 – 18:31 WIB
JAKARTA - Akhirnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan mantan Gubernur Sumatera Selatan Syahrial Oesman sebagai tersangka kasus korupsi alih fungsi hutan lindung Tanjung Api-Api. Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan, Bibit Samad Riyanto menyatakan, penyidik KPK menganggap Syahrial turut mengetahui dan menyetujui pemberian uang kepada beberapa anggota DPR RI senilai Rp 5 miliar. Seperti diketahui, sejumlah saksi pada persidangan atas Chandra Antonio Tan menyebut peran Syahrial Oesman dalam rangka meloloskan persetujuan DPR atas alih fungsi hutan mangrove Tanjung Api-api. Pasangan Helmi Yahya pada Pilkada Sumsel itu menurut mantan Sekda Sumsel Sofyan Rebuin saat bersaksi di Pengadilan Tipikor, merupakan pihak yang secara langsung meminta mencari anggota DPR asal daerah pemilihan Sumsel.
Menurut Bibit, Syahrial disangka dengan pasal 55 KUHAP. "Minimal pasal 55-nya masuk, yakni tentang keikutsertaan seseorang dalam suatu kasus pidana," beber Bibit saat dihubungi wartawan, di KPK, Kamis (12/3).
Baca Juga:
Syahrial, lanjut mantan polisi ini, diduga kuat bersama tersangka lain yakni Dirut PT Chandratex Indo Artha Chandra Antonio Tan, sengaja memberikan uang ke anggota DPR. "Kalau tersangka lain saya nggak tahu. Yang pasti, yang mantan gubernur itu sudah kita tetapkan jadi tersangka karena alat buktinya sudah cukup," tegas Bibit.
Baca Juga:
JAKARTA - Akhirnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan mantan Gubernur Sumatera Selatan Syahrial Oesman sebagai tersangka kasus korupsi
BERITA TERKAIT
- 50 Menteri dan Wamen Belum Menyerahkan LHKPN, Siapa Saja ya?
- Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini 15 November 2024: Pagi Sudah Berawan Tebal
- Sun Life Berkomitmen Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Pencegahan Diabetes Tipe 2
- Gibran Cek Lokasi Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi, Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi
- Istri Kapolri Tinjau Penyaluran Air Bersih Untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Pengusaha Muda Harus Siap Menghadapi Perubahan Jakarta Menuju Kota Global