Syahrul Mengutuk Andai 11 Pilkada Serentak di Sulsel Tanpa Golkar

jpnn.com - MAKASSAR - Apel akbar digelar belasan ribu kader Partai Golkar di Sulsel sore tadi, Sabtu (25/4). Kegiatan ini juga melibatkan para pimpinan Golkar di tingkat desa, kecamatan, anggota legislatif hingga organisasi masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo menyampaikan kritik pedas untuk pengurus DPP Partai Golkar di Jakarta. Menurutnya, para elite partai di Jakarta tidak menggunakan akal sehat dan tidak dewasa dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi partai saat ini.
Apalagi kata Syahrul, persoalan ini cenderung merugikan partai terutama di Sulsel yang sebentar lagi melaksanakan pemilukada secara serentak di 11 kabupaten, Desember mendatang.
“Selesaikan konflikmu di Jakarta, konflik itu hanya akan merugikan Golkar, saya akan mengutuk jikalau konflik itu ternyata tidak mengikutkan Golkar pada pilkada," tegasnya dilansir FAJAR (Grup JPNN.com), Sabtu (25/4).
Apel akbar ini yang digelar Golkar Sulsel tersebut menjadi ajang konsolidasi, komitmen, dan soliditas di tengah suasana kisruh yang berkepanjangan melanda Golkar. Apel akbar ini juga akan menjadi penyemangat dan instropeksi agar kepentingan masyarakat lebih utama dari kepentingan kelompok.(m3/jpnn)
MAKASSAR - Apel akbar digelar belasan ribu kader Partai Golkar di Sulsel sore tadi, Sabtu (25/4). Kegiatan ini juga melibatkan para pimpinan Golkar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Instruksi Megawati Belum Berubah: Kader PDIP Dilarang Ikut Retret!
- Kritik Pelaksanaan Retret, Akademisi: Kepala Daerah Jadi Perpanjangan Tangan Presiden
- Pramono Anung Akhirnya Hadiri Retret di Magelang, Sudah Diizinkan Megawati?
- Surat Terbaru Megawati Ditujukan kepada 2 Petinggi PDIP
- KPU Jabar Siapkan PSU Pilbup Tasikmalaya Tanpa Ade Sugianto
- MK Putuskan PSU di Tasikmalaya, KPU Diberi Waktu 60 Hari