Syahrul Yasin Limpo Perintahkan Semua Pejabat, Pak Dedi Turun ke Pasar Anyar Bogor
jpnn.com, BOGOR - Harga komoditas pangan pada saat Ramadan atau menjelang IdulfItri kerap mengalami peningkatan.
Kementerian Pertanian berkomitmen serta turut andil untuk bersama-sama dengan kementerian lain untuk menjaga ketahanan stok dan stabilitas harga komoditas pangan.
Salah satunya dengan pembentukan Satgas Pangan Tingkat Nasional yang bertugas memonitoring dan melaporkan kondisi stok dan harga pangan. Data prognosa direkapitulasi dan divalidasi secara mingguan di lingkup Kementerian Pertanian.
Apabila ada indikasi kenaikan harga yang signifikan atau keterbatasan stok maka tim satgas pangan akan turun ke pasar untuk monitoring dan mendapatkan informasi lebih lanjut sebagai dasar penyusunan strategi.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sangat concern terhadap ketersediaan 12 pangan dasar. Terbukti, Kementerian Pertanian memonitoring stok produksi dan harga pangan di 34 provinsi di Indonesia.
"Semua pejabat saya, Eselon I dan II, di minggu pertama dan kedua bulan Ramadan, tidak ada di Jakarta, semua harus turun mengecek. Di distributor, importir dan lain-lain. Kalau kita turun, tentu memberi warning," ujarnya.
Kementerian Pertanian, sambungnya, telah melakukan pemetaan stok dan harga pangan. Ada daerah hijau yang surplus, dan yang kuning bisa mempersiapkan dirinya sendiri, tetapi ada yang merah.
"Kita akan tangani yang merah, kita dekatkan ke daerah sentra," ucapnya.
Syahrul Yasin Limpo meminta semua pejabat memonitoring stabilitas stok dan harga komoditas pangan di Indonesia.
- BPDB Tangkap Ular Piton yang Masuk Rumah Pejabat Aceh Barat
- BPKP Usulkan Rancangan Kebijakan MRPN Lingkup Pemerintah Daerah
- Pengamat Tata Kota Sebut Aparat Lemah kepada Preman Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri
- Mak-Mak Majelis Taklim Dukung Rena Da Frina Pimpin Kota Bogor
- Preman Pasar Tumpah Bogor Provokasi Tolak Penggusuran, IPW: Polisi Jangan Kalah