Syamsul Arifin Rindu Wartawan
Sabtu, 06 Oktober 2012 – 12:03 WIB
Syamsul juga mengakui kekuatan media. “Setelah berakhirnya Dwifungsi ABRI, ya media sekarang yang kuat. Begitu kata Pak Syamsul ke saya,” imbuhnya sembari mengulangi kalau Syamsul rindu untuk bertemu lagi dengan kalangan jurnalis di Langkat dan Medan.
Hingga kini, sudah dua tahun sudah Syamsul berada di rumah tahanan (rutan) Salemba, Jakarta Pusat. Sejak ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 22 Oktober 2010, hingga kemarin (5/10) mantan bupati Langkat itu tetap saja di rutan Salemba.
Putusan kasasi MA pada awal Mei 2012 yang menghukumnya enam tahun penjara, belum dieksekusi. Mestinya, pria yang suka melawak kelahiran 25 September 1952 itu sudah dipindahkan ke lembaga pemasyarakatan (LP), sebagai tanda eksekusi badan. Jaksa KPK baru mengeksekusi ganti kerugian negara berdasar putusan kasasi MA, yakni Rp88 miliar, yang ditandai pengembalian resmi uang oleh jaksa KPK ke Pemkab Langkat, beberapa waktu lalu.
Memang, Syamsul mengajukan permohonan Peninjauan Kembali (PK) atas putusan kasasi dimaksud. Karena ada PK itu lah yang kemungkinan menjadi sebab mengapa jaksa KPK membiarkan saja Syamsul tetap di rutan Salemba. “Eksekusi merupakan kewenangan jaksa KPK. Memang Pak Syamsul masih di Salemba. Barangkali karena kita masih mengajukan PK,” ujar Siagian.
JAKARTA- Apa kabar gubernur Sumatera Utara nonaktif, Syamsul Arifin? Menurut kuasa hukumnya, Syamsul dalam keadaan sehat. Namun, ada sesuatu yang
BERITA TERKAIT
- Prabowo Dinilai Berhasil Membawa Investasi Jumbo dan Gibran Sukses Jaga Stabilitas Politik di Tanah Air
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- ASR Komitmen Bangun Penegakan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah