Syamsul Masih Sempat Puji Kecantikan Wartawati
Rabu, 27 Juli 2011 – 02:28 WIB
"Itu haknya jaksa. Saya sudah bilang, sebagai pemimpin saya bertanggung jawab," ujar Syamsul saat dimintai tanggapan atas tuntutan jaksa yakni lima tahun penjara. Malah, Syamsul merasa bersyukur. "Ya masih Alhamdulillah," imbuhnya. Para anggota kuasa hukumnya, termasuk Abdul Hakim Siagian dan Rudy Alfonso, berdiri di belakang kursi roda Syamsul. Sedang Huda agak di samping belakang.
Meski mengaku bertanggung jawab, Syamsul membantah disebut koruptor. "Kalau saya korupsi, tanyalah ke masyarakat Sumut. Apa iya saya korupsi," imbuh terdakwa perkara dugaan korupsi APBD Langkat itu. Di lengan kanannya masih tertempel plester kasa yang biasa untuk melekatnya jarum infus.
Di saat Syamsul masih asik melayani pertanyaan wartawan, tiba-tiba Huda dengan suara agak keras berseru dari belakang. "Cukup, cukup." Begitu mendengar "komando", pria yang mendorong kursi roda langsung melangkah. "Sreettt...". Kabel kamera milik wartawati yang ada di depan Syamsul tersangkut kursi roda. Si wartawati mundur mendadak, hampir terjengkak. "Aduh, cantik, cantik," ujar Syamsul dengan mimik sumringah kepada wartawati yang hampir terjengkang itu.
Sebenarnya, Syamsul masih mau melayani pertanyaan wartawan. Hanya saja, barangkali demi menjaga kondisi kesehatannya, Syamsul "diselamatkan" dari kerumunan wartawan. Pasalnya, dr Sutrisno, ahli jantung dan penyakit dalam dari RS Abdi Waluyo, di awal persidangan sudah berharap ke majelis hakim agar persidangan paling banter hanya satu jam saja. Malah, Samsul Huda minta maksimal 30 menit. "Karena tadi sudah sampai di sini jam setengah dua," kata Huda, agak kesal, lantaran sidang molor, baru dimulai pukul 15.00 wib, dari jadwal semual 14.00 wib.
USAI sidang pembacaan putusan, Selasa (26/7), di atas kursi roda Gubernur Sumut nonaktif Syamsul Arifin tidak langsung beranjak dibawa keluar. Begitu
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala