Syarat Calon Ketua Umum Perlu Diperberat
Selasa, 01 September 2009 – 20:21 WIB
JAKARTA – Kubu Surya Paloh menentang keinginan pihak tertentu di internal Golkar yang ingin mengubah ketentuan persyaratan tentang calon ketua umum (Ketum) Partai Golkar yang Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Bahkan kubu Surya ingin agar persyaratan bagi calon ketua umum ditambah. Khusus soal peluang Surya Paloh, Dumoli menilai jago yang diusungnya itu jelas memenuhi kriteria persyaratan yang ada. Surya, kata mantan pengurus Golkar di Lampung itu, pernah aktif di sejumlah organisasi yang terafiliasi dengan Golkar. “Pak Surya pernah menjadi satu ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI),” tandasnya.
Hal itu disampaikan anggota tim sukses Surya Paloh, Daniel Dumoli Simanjuntak kepada wartawan, Selasa (1/9). “AD/ART hasil Munas (musyawarah nasional) VII 2004 lalu sudah cukup bagus, bahkan kalau perlu ditambah. Sudah diatur bahwa calon ketua umum harus pernah menjadi pengurus Golkar ataupun di organisasi pendiri dan yang didirikan. Jadi kalau ada pihak-pihak yang ingin memperlunak syarat ketua umum sudah pasti kita tentang,” kata Dumoli.
Baca Juga:
Menurutnya, Surya Paloh sama sekali tak gentar dengan semakin banyaknya pesaing yang sama-sama bakal berebut kursi ketua umum di Munas Golkar di Pekanbaru, Oktober mendatang. Meski demikian, kata Dumoli, Surya Paloh yang kini tercatat sebagai Ketua Dewan Penasihat Golkar itu ingin mengingatkan bahwa calon ketua umum harus memenuhi kualifikasi. “Kita mau demokratis saja. Tapi yang tak lolos persyaratan tak perlu mencari cara untuk memperlunak persyaratan,” ujarnya.
Baca Juga:
JAKARTA – Kubu Surya Paloh menentang keinginan pihak tertentu di internal Golkar yang ingin mengubah ketentuan persyaratan tentang calon ketua
BERITA TERKAIT
- Pakar Prediksi Putaran Kedua Pilgub Jakarta Bakal Sengit
- Jika Pilkada Jakarta 2 Putaran, RK-Suswono Berpeluang Menang
- Pramono Mendeklarasikan Kemenangan, Tim RIDO Bilang Tak Resmi
- Anomali di Pilkada Banten, Airin Sudah Memenangkan Prabowo, Tetapi Dikerjai Parcok
- ASR-Hugua Unggul di Pilgub Sultra versi Quick Count Charta Politika
- Partisipasi Pilgub Jakarta Rendah, Arief Rosyid Ungkap Penyebab Pemilih Muda Pilih Golput