Syarat Mampu Bahasa Asing Untuk Partner Visa: Wajar atau Tidak Masuk Akal?

Syarat Mampu Bahasa Asing Untuk Partner Visa: Wajar atau Tidak Masuk Akal?
Keluarga Antariksa dan Edwina Brennan saat ini bermukim di Orange, NSW. (Supplied.)

"Kami beruntung karena menggunakan jasa lawyer, jadi sangat terbantu. Enggak terbayang kalau harus mengurus sendiri, apalagi ditambah syarat Bahasa Inggris," ujar Antariksa.

Meskipun memahami pentingnya penguasaan Bahasa Inggris sebagai bekal untuk tinggal di Australia, Antariksa tidak setuju jika klausul tersebut dijadikan Pemerintah Australia sebagai syarat resmi.

"Menurutku partner visa yang utama adalah otentisitas hubungan di antara dua orang. Hubungan itu mau berjalan seperti apa, dengan bahasa apa, itu bukan urusan negara, itu urusan orang-perorang, Negara nggak perlu ikut campur," kata Antariksa.

Rencana yang memperoleh tanggapan pro dan kontra ini ternyata bukan hal yang baru, setidaknya bagi mereka yang memiliki pasangan dan memilih menetap di negara-negara Eropa Barat.

Syarat Mampu Bahasa Asing Untuk Partner Visa: Wajar atau Tidak Masuk Akal? Photo: Setelah lulus ujian kemampuan Bahasa Belanda tingkat dasar di Indonesia, Tatty masih harus menempuh ujian lanjutan di Belanda. (Supplied.)

 

Saat memulai relasinya dengan sang suami asal Belanda lima tahun lalu, Tatty Jorritsma tahu ia harus mulai belajar Bahasa Belanda.

"Awalnya supaya bisa berkomunikasi dengan suami dan keluarganya, meskipun mereka juga bisa berbahasa Inggris," kata istri Rommert Jorritsma ini.

Namun, niat awal Tatty menjadi pengantar ke langkah besar lainnya.

Dalam pengumuman anggaran federal pada awal Oktober, Pemerintah Australia menyebutkan persyaratan Bahasa Inggris yang harus dipenuhi bagi mereka yang mengajukan 'partner visa'

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News