Syarat Tender Impor Minyak Mentah dan BBM Diperketat
Senin, 27 Februari 2012 – 13:09 WIB
Jadi, menurut Pri, mafia di pasar minyak dengan mafia dalam tender di Petral merupakan dua hal yang berbeda. Mafia yang berada di pasar minyak atau semacam kartel memang tidak bisa dicegah. "Namun, kalau mafia dalam pengadaan tender Petral bisa dicegah dan diberangus jika memang ada," ujarnya.
Pri Agung juga mengatakan dalam praktik pasar minyak internasional, keberadaan "trader" memang sudah umum. "Anak atau afiliasi perusahaan yang berfungsi sebagai "trader" seperti halnya Petral sudah umum," katanya.
Menurut dia, Petral merupakan kepanjangan tangan PT Pertamina (Persero) melakukan transaksi minyak. Meski demikian, lanjutnya, Petral mestinya jangan menjadi satu-satunya atau bahkan cara utama berdagang minyak. "Pendekatan B to B langsung kepada produsen minyak dan G to G dengan pemerintah negara produsen juga mesti dilakukan agar dapat harga khusus atau lebih murah," ujarnya.
Sebelumnya, mantan anggota DPR, Ade Daud Nasution mengatakan, kalau memang Petral telah menenderkan pengadaan impor minyaknya dengan mengundang puluhan peserta, maka berarti perusahaan tersebut tidak melibatkan mafia. "Kalau ada mafia, tentunya penawar yang paling rendah akan protes," katanya usai mengunjungi kantor pusat Petral di Kawasan Orchard, Singapura, Kamis (23/2). Saat itu, Ade yang ditemani mantan anggota DPR lainnya, Boy Saul dan pengacara Jhonson Panjaitan memperoleh penjelasan langsung dari Dirut Petral, Nawazier. (lum)
JAKARTA - Pertamina melalui anak perusahaannya, Pertamina Energy Trading Limited, akan menerapkan persyaratan ketat kepada peserta
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Nu Skin Hadirkan ageLOC TRME, Bantu Kelola Berat Badan jadi Ideal
- Kinerja Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Progresif Membantu APBN 2024 Tumbuh Positif
- Kilang Pertamina Internasional Mulai Produksi B40 untuk Mendukung Swasembada Energi
- Hadir di Indonesia, Falscara Tawaran Kemudahan DIY Eyelash Extension
- Banjir Orderan Jelang Imlek, Perajin Lampion Raup Rp 400 Juta Lebih
- Perekonomian Nasional Diproyeksikan Tetap Terjaga pada 2025