Syariat Islam Berbau Pencitraan Politik

Syariat Islam Berbau Pencitraan Politik
Syariat Islam Berbau Pencitraan Politik
“200 persen saya dukung penerapan syariat Islam, tapi untuk keharusan memakai rok, atau larangan memakai celana panjang, sama sekali tidak setuju. Masyarakat dan ulama telah mengerti bahwa tujuannya hanya untuk mendapat serta mendongkrak pencitraan politik saja,” ujar Andi.

Lebih lanjut, Andi mengatakan, eksekutif harusnya memikirkan kesejahteraan para pemuka agama, agar lancar mengajarkan ilmu agama pada masyarakat. Terlebih lagi memikirkan kesejahteraan  masyarakat dalam segala bidang.

Sementara itu, Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama, Aceh Barat, Abdulrani Ardian, mengatakan, semua orang memiliki cara pandang tersendiri, terhadap aturan itu. Hanya saja kebetulan ditegaskannya kembali aturan syariat islam, berdekatan dengan waktu Pilkada tahun depan.

“Orang mengira aturan itu hanya kepentingan politik, karena pelaksanaan program berdekatan dengan pilkada. Padahal bukan itu, karena aturan ini tidak dibatasi waktu," katanya.

MEULABOH- Aksi penentangan terhadap peraturan yang mewajibkan para wanita menggunakan rok, mulai muncul penentangan. Sebab penegakan Syariat Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News