Syarief Hasan Apresiasi Kegiatan Pengobatan Gratis dan Pemberian Makanan Tambahan Balita

jpnn.com, CIANJUR - Wakil Ketua MPR RI Prof. Dr. Syarifuddin Hasan mengapresiasi program Pengobatan Gratis dan Pemberian Makanan Tambahan Bagi Balita dan Ibu Hamil yang digelar Partai Demokrat, di Kampung Pasar Baru, Kecamatan Pamoyanan, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Minggu (1/10).
Acara yang dihadiri, Caleg DPRD Kabupaten Cianjur Dapil 1 Partai Demokrat dr. Herni Anggraeni Dewi, Caleg DPRD Provinsi Jawa Barat Partai Demokrat Yadi Mulyadi, tokoh agama serta tokoh masyarakat ini mendapatkan respons dan antusiasme tinggi dari masyarakat sekitar.
Pimpinan MPR dari Partai Demokrat ini mengungkapkan bahwa berbicara soal kesehatan, satu hal yang pasti kesehatan itu adalah harta yang tak ternilai.
Jika tubuh sehat, maka semua aktifitas hidup akan berjalan lancar.
"Kesehatan itu adalah anugerah. Maka harus dijaga dengan sungguh-sungguh. Sebab, jika sudah jatuh sakit akan sangat menyusahkan dan sangat mahal," ujarnya.
"Untuk itu berbagai program kegiatan terkait kesehatan untuk membantu rakyat, seperti yang dilakukan kali ini, sangat saya hargai dan harus didukung," sambungnya.
Syarief Hasan menyampaikan, masyarakat mesti menghargai jika ada elemen bangsa yang peduli terhadap masyarakat, sehingga mau turun tangan demi rakyat seperti acara pengobatan gratis ini.
Dalam kesempatan itu, Syarief Hasan menyampaikan beberapa pesan penting kepada masyarakat.
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan mengapresiasi program Pengobatan Gratis dan Pemberian Makanan Tambahan Bagi Balita dan Ibu Hamil yang digelar Partai Demokrat.
- MPR Resmi Bentuk Organisasi Ini, Tugasnya Bantu Pemerintah Urus Masalah di Papua
- Hari Kartini; Annisa Pohan Mendorong Pemberdayaan Perempuan di Sektor Ekonomi
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Demokrat: 5 Pansus Baru Penting untuk Atasi Masalah Krusial Jakarta