Bahas Wacana Amendemen UUD 1945 dengan Guru Besar UGM
Syarief Hasan: Kita Harus Memilih yang Terbaik
jpnn.com, YOGYAKARTA - Wakil Ketua MPR Syarief Hasan bicara tentang wacana amendemen UUD 1945 dalam Focus Group Discussion (FGD) bersama Dewan Guru Besar (DGB) Universitas Gadjah Mada (UGM) di Bulaksumur, Yogyakarta, Senin (26/10).
Kegiatan Sosialisasi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau yang lebih dikenal dengan Empat Pilar MPR dalam bentuk FGD mengusung tema "Wacana Amendemen UUD NRI Tahun 1945 Khususnya Terkait Dihidupkannya Kembali Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN)".
Syarief mengatakan wacana amendemen UUD 1945 itu merupakan rekomendasi dari MPR periode 2014-2019, yang diharapkan bisa dituntaskan di periode MPR 2019-2024.
"Semua pimpinan MPR menyepakati hasil rekomendasi pimpinan MPR sebelumnya," katanya dalam forum yang dihadiri Wakil Rektor UGM Prof Djagal Wiseso Marseno; Ketua DGB UGM Prof Koentjoro; serta puluhan guru besar lainnya, seperti Prof Kaelan dan Prof Sofian Effendi.
Namun demikian, legislator asal Sulawesi Selatan ini menyampaikan perlu kehati-hatian dalam membahas amendemen yang hingga kini terus didalami materi-materinya melibatkan seluruh komponen bangsa berdasarkan klaster-klaster yang ada.
Sebagai pimpinan MPR, Syarief Hasan terus berkeliling aspirasi mengenai amendemen tersebut kepada para intelektual, akademisi, dan civitas akademika dari berbagai perguruan tinggi.
Sebelum Covid-19 melanda, politikus Partai Demokrat itu sudah mengunjungi berbagai perguruan tinggi dari Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Bali, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, dan provinsi lainnya.
"Sebelum di UGM, saya menjaring aspirasi mengenai wacana amendemen UUD di Universitas Padjadjaran. Jadi kami fokus pada akademisi," ucap Syarief.
Syarief Hasan menyampaikan tiga pandangan masyarakat terkait wacana amendemen UUD 1945.
- Eddy Soeparno Bicara Peran Strategis Prabowo untuk Dunia Islam Saat Bertemu Sekjen OKI
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi