Syarief Hasan: Kudeta Jadi Preseden Buruk Bagi Demokrasi
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mendesak militer Myanmar menghentikan segala bentuk kekerasan terhadap demonstran.
Menurut legislator Partai Demokrat itu, kekerasan yang terjadi di Myanmar telah menimbulkan korban jiwa dan kerusakan yang sangat besar terhadap demokrasi.
Oleh karena itu, dia menilai pernyataan Presiden Jokowi adalah wujud nyata dari peran Indonesia dalam menjaga stabilitas komunitas global dan Demokrasi khususnya di kawasan ASEAN.
"Sejak awal, Indonesia hadir untuk membela dan memperjuangkan negara ataupun komunitas masyarakat yang tertindas di berbagai belahan dunia," kata Syarief di Jakarta, Senin (22/3).
Dia menyebut kekerasan yang terjadi di Myanmar pasca kudeta militer telah menarik perhatian negara lain. Sehingga, sikap pemerintah Indonesia mendesak otoritas Myanmar menghentikan kekerasan terhadap para demonstran harus didukung.
"Keselamatan dan kesejahteraan masyarakat dan menegakkan demokrasi menjadi prioritas utama," ucap mantan Menteri Koperasi dan UKM itu.
Anggota Komisi I DPR itu menyebut langkah Presiden Jokowi merupakan wujud nyata implementasi dari politik luar negeri bebas aktif.
"Indonesia harus mengambil peran sebagaimana yang termaktub dalam Pembukaan UUD NRI 1945 alinea keempat yakni ikut melaksanakan ketertiban dunia," kata Syarief Hasan.
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan meminta Presiden Jokowi terhadap pihak yang mengudeta AHY di Partai Demokrat.
- Terima Kunjungan Hadianto, Waka MPR Apresiasi Perkembangan Pembangunan Palu
- Waka MPR Sebut Link and Match Pendidikan Kejuruan & Dunia Usaha Harus Ditingkatkan
- Waka MPR Dorong UU Pengelolaan Perubahan Iklim Bisa Segera Dijadikan Prolegnas
- Waka MPR Sebut Peningkatan Kesejahteraan Bisa Tingkatkan Kualitas Guru
- Di Hadapan Perwakilan Parlemen India, Waka MPR Tegaskan Ingin Atasi Krisis Iklim
- Dihubungi SBY dan AHY, Calon Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho Dapat Ucapan Selamat