Syarief Hasan: Tragedi PT GNI Harus Diinvestigasi Serius dan Menyeluruh

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan meminta pemerintah untuk berhati-hati dalam mengambil langkah atas tragedi yang menyebabkan tewasnya pekerja di PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI), Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
Pemerintah perlu mengurai terlebih dahulu apa yang menjadi akar perkaranya, apakah ini sekadar tuntutan kenaikan upah, atau justru wujud ketimpangan akses, pendapatan, serta kesehatan dan keselamatan kerja.
Oleh karena itu, perkara ini mesti dilihat lebih holistik dan dengan respons langkah yang imparsial.
Apa yang terjadi pada minggu (14/1) ini juga harus menjadi evaluasi secara menyeluruh pada kebijakan investasi sumber daya mineral di Indonesia.
“Tragedi di PT GNI ini harus jadi titik tolok evaluasi kebijakan pengelolaan tambang di Indonesia. Apakah narasi investasi yang kerapkali disampaikan pemerintah ini bentuk investasi berkualitas dan merakyat," ujar Politisi Senior Partai Demokrat ini.
Menurut Syarief Hasan, investasi adalah hal yang baik dan hal ini memang mesti digalakkan.
Namun, jika investasi itu hanya menimbulkan petaka dan dampak keekonomiannya tidaklah sebanding, maka jenis investasi seperti itu haruslah dievaluasi.
Menurut dia, obral investasi yang acapkali di dengar tidak sekadar penyerahan pengelolaan kekayaan alam, tanpa kontribusinya bagi masyarakat, perekonomian daerah, dan negara.
Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan meminta pemerintah untuk berhati-hati dalam mengambil langkah atas tragedi yang menyebabkan tewasnya pekerja di PT GNI.
- Waka MPR Hidayat Nur Wahid: Netanyahu Lebih Pantas Ditangkap ICC Dibandingkan Duterte
- Waka MPR: Seni Ukir Jepara Bangkit di Tangan Generasi Muda
- Neng Eem Puji Keputusan Presiden Prabowo yang Umumkan Ojol dapat THR
- Jaga Warisan Intelektual Bangsa, Ibas Siap Kawal Regulasi dan Insentif Penulis
- Wakil Ketua MPR Tegaskan Pentingnya Regenerasi demi Keberlangsungan Seni Ukir Jepara
- Audiensi dengan Penulis Perempuan, Ibas Sampaikan Menulis Bisa Membentuk Peradaban