Syarif Diduga Pernah Dibaiat ABB
Jumat, 20 Mei 2011 – 08:22 WIB
CIREBON - Setelah lebih dari sebulan Densus 88 mengejar jaringan yang terlibat dengan Mochammad Syarif (MS), tersangka teroris yang tewas melakukan bom bunuh diri di Masjid Adz-Dzikra, Mapolres Cirebon Kota, Jumat (15/4), Kadiv Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam Mabes Polri, akhirnya menggelar jumpa pers di Mapolresta Cirebon Kota, Kamis (19/5). Kelompok yang mendoktrin dan bertanggung jawab dibalik aksi bom bunuh diri MS di MAsjid ADzikra, Mapolres Cirebon Kota, diduga kuat Jamaah Ansorut Tauhid (JAT), eks Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), pimpinan Abu Bakar Baasyir (ABB). Anton menyatakan, MS aktif dalam keanggotaan JAT Wilayah Cirebon, pimpinan Agung Nur Alam alias Abu Husama.
Anton menjelaskan, dari hasil pengembangan dan bukti-bukti yang kuat, jaringan MS terkait dengan jaringan teroris di Kelaten, Depok, Solo dan Aceh. Anton menegaskan, motif penyerangan dengan teror bom yang dilakukan MS dan jaringannya, merupakan rangkaian terorisme di Indonesia untuk mencapai tujuan mendirikan Daulah Islamiyah. Termasuk menurutnya jaringan teroris di Aceh, yakni M Softan dkk, yang menamakan dirinya sebagai kelompok Tanzim Al-Qaida Serambi Mekah."Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bagi kelompok ini sebagai negara toghut. Karena tidak berdasar dengan undang-undang Syariat Islam," katanya.
Baca Juga:
Mereka kemudian, lanjut Anton melakukan serangkaian aksi dan rencana teror di tempat-tempat publik dan instansi aparatur negara juga masjid-masjid Dhiror. Yakni masjid yang dianggap jaringan MS, dibangun orang-orang yang tidak berdasar kepada hukum Islam. "Adzikro oleh kelompok mereka dianggap masjid dhiror," katanya.
Baca Juga:
CIREBON - Setelah lebih dari sebulan Densus 88 mengejar jaringan yang terlibat dengan Mochammad Syarif (MS), tersangka teroris yang tewas melakukan
BERITA TERKAIT
- BAZNAS Raih Prestasi Gemilang di BPKH Award 2024
- Pra MLB NU Soroti Jabatan Gus Ipul di PBNU
- BNN Jaksel Gencarkan Pencegahan Narkoba Menjelang Nataru
- Otto Hasibuan: Wadah Tunggal Masih jadi Tantangan bagi Peradi
- Mendes Yandri Ajak Kader Muhammadiyah Bersinergi Memajukan Seluruh Desa di Indonesia
- PBH Peradi: Penerima Probono Bukan Hanya Warga Miskin