Syarifudin S. Pane, Si Pengungkap Praktik Curang di Rutan Salemba
Sebut Ada Sel seharga Rp 30 Juta yang Didesain Mirip Rumah
Senin, 21 November 2011 – 00:21 WIB

Syarifudin S. Pane, Si Pengungkap Praktik Curang di Rutan Salemba.
Selain itu, Syarifudin berharap ada mekanisme hukuman yang lebih tegas terhadap oknum rutan yang berbuat curang. Setelah video milik Syarifudin tersebut terekspos luas, Karutan Salemba Slamet Prihantara diganti Thurman Hutapea. Banyak pihak yang menyebut penggantian tersebut sangat terkait dengan video itu.
Menanggapi mutasi Karutan Salemba tersebut, Syarifudin menyatakan tidak puas. "Penggantian itu bukan jawaban," ujarnya. "Yang jelas, sanksi yang tegas bagi oknum petugas tidak ada," tegasnya.
Mengapa baru mengungkap video itu sekarang, padahal rekaman tersebut dibuat sekitar 2008? Ditanya seperti itu, pria kelahiran Jakarta, 5 September 1967, tersebut menjawab enteng. Dia menyebut KTT ASEAN yang sedang berlangsung di Bali sebagai jawabannya. "Saya ungkap sekarang karena saya ingin seluruh pemimpin negara di ASEAN tahu bahwa ada kebobrokan sistem penjara di Indonesia," ujarnya. Apakah itu hanya alasan yang dicari-cari," Syarifudin membantah.
Dia menambahkan, dirinya sengaja mengungkap videonya itu melalui media, bukan dilaporkan ke institusi berwenang, karena takut video tersebut ditenggelamkan. Dia yakin, pengadilan masyarakat lebih ampuh untuk membuat pemerintah bergerak cepat untuk melakukan perbaikan. "Buktinya, Karutan-nya diganti," tutur pengusaha ekspor-impor dan travel tersebut.
Nama Syarifudin S. Pane sempat terkenal ketika memublikasikan video hasil bidikannya tentang praktik curang di dalam Rutan Salemba. Kepada Jawa Pos,
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu