Sydney Berpotensi Rugi Triliunan Rupiah Akibat COVID, tetapi Pengusaha Justru Minta Lockdown Diperketat
Justin pun menyalahkan pelaku bisnis maupun konsumen.
"Kita diperbolehkan atau tidak? Apakah esensial untuk saya membeli tas tangan sekarang agar kelihatan keren saat pergi berbelanja?"
Justin mengatakan keputusannya untuk menutup gerai-gerainya "sangat merugikan".
"Bisnis kami di NSW sekitar 30 persen dari total omset kami," katanya.
"Sayangnya, tempat manufaktur kami berada di zona merah COVID-19."
"Sementara bisnis saya di luar NSW dan di luar negeri masih berjalan, sayangnya kami akan menderita kerugian karena harus menutup manufaktur kami sekarang.
"Bahkan pekerja saya, yang membuat pakaian untuk orang-orang di daerah yang tidak mengalami lockdown, tidak bisa masuk kerja. Jadi kerugian bisnis saya signifikan .
"Tapi saya lebih suka menerima satu pukulan yang lebih pendek namun lebih keras, ketimbang penderitaan yang panjang, yang secara ekonomi lebih riskan."
Para pengamat ekonomi sudah memperingatkan andaikan New South Wales dengan ibu kota Sydney memberlakukan 'lockdown' lebih cepat, maka ekonomi mereka tak akan anjlok seperti saat ini
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati