Syeh Puji-Ulfa, Perkawinan Pengusaha-Bocah yang Sarat Kontroversi (2)
Menangis saat Berpamitan ke Wali Kelas di Sekolah
Selasa, 28 Oktober 2008 – 10:01 WIB
Wanita yang juga wali kelas Ulfa di kelas II (8 C) tersebut tak menyangka Ulfa tiba-tiba keluar dari sekolah dengan alasan hendak pindah ke pondok pesantren. Sebab, sebelum berpamitan itu, Ulfa memang tidak masuk dengan alasan sakit. Bahkan, surat izin sakitnya dibuat ayahnya, Suroso.
Ada apa di balik itu semua? Siti mempertanyakan, kalau sekadar hendak belajar agama ke Bedono (tempat pondok Syeh Puji) yang hanya berjarak sekitar 25 kilometer dari tempat tinggal, mengapa harus keluar dari sekolah? Tahu muridnya gundah, Siti bertanya tentang kesiapan mental dan kesediaan Ulfa. ''Saat itu Ulfa menjawab siap. Tapi, dia menangis,'' ungkapnya.
Siti bisa melihat Ulfa saat itu cukup berat berpisah dari guru-guru serta sahabatnya di sekolah. ''Saat itu, saya juga bertanya apakah kamu sudah tahu kondisi pondok yang dituju, Ulfa menjawab, 'Sudah Bu, saya sudah ke sana bersama Bude saya','' ujarnya.
Menurut Siti, teka-teki di balik pengunduran diri Ulfa dari sekolah baru terjawab saat mendengar muridnya ternyata dinikahi Syeh Puji, pengusaha yang juga pendiri Pondok Pesantren Miftahul Jannah di Bedono. Bahkan, saat berpamitan itu hanya berselang sehari setelah Ulfa menikah. ''Yang saya sesalkan, kenapa kok dinikahkan semuda itu? Itu kan masih terlalu kecil,'' tegasnya. Guru berkacamata minus tersebut mengaku, prestasi Ulfa di sekolah terbilang di atas rata-rata teman sebayanya.
PENGAKUAN - sang ayah bahwa Lutfiana Ulfa menerima pinangan Syeh Puji dengan sukarela dipertanyakan guru dan beberapa sahabat di sekolah. Sebab,
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408