SYL: Saya Tak Pernah Perintahkan Minta Uang
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) membantah kesaksian bekas anak buahnya, Kasdi Subagyono, mengenai perintah menarik atau mengumpulkan uang dari para eselon I di Kementerian Pertanian (Kementan).
Hal itu disampaikan SYL untuk membantah keterangan eks Sekjen Kementan Kasdi dalam persidangan kasus pemerasan dan penerimaan gratifikasi di lingkup Kementan. Kasdi dihadirkan sebagai saksi mahkota untuk SYL dan Muhammad Hatta selaku mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan).
"Saya ingin sedikit menolak Pak Kasdi, minta maaf, saya merasa tidak pernah memerintahkan, baik kita berdua maupun ada Hatta, Imam, atau siapa pun, untuk cari uang, kumpul-kumpul uang, sharing-sharing. Saya tolak itu dan di persidangan ini harus jelas, saya tolak. Saya tidak biasa melakukan hal seperti itu," ujar SYL dalam persidangan di Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat, Rabu (19/6).
Menurut SYL, meminta perihal uang merupakan tindakan yang memalukan, sehingga dia tidak melakukannya.
"Tidak ada pertemuan khusus untuk membicarakan itu dengan Hatta dengan Imam, dengan apa, jadi, saya tolak itu, pak, tidak pernah ada seperti itu. Saya paling malu, minta maaf, minta-minta dan lain sebagainya. Oleh karena itu, kemudian saya tidak pernah aktif untuk meminta atau memaksa," sebutnya.
Selain itu, SYL juga menegaskan dirinya tak bisa semena-menang mencopot atau mengganti eselon I di Kementan.
Terbukti dengan adanya persoalan Momon Rusmono. Dia melepaskan jabatannya sebagai Sekjen Kementan bukan karena dicopot melainkan pensiun.
"Kemudian menurut saya sampai hari ini, tidak ada orang saya pecat, saya tidak biasa mengganti-ganti pejabat, mulai dari 30 tahun saya jadi pejabat, mulai dari Sekwilda, bupati, wakil gubernur, tidak biasa. Saya biasa pakai oramg sampai akhir dan pensiun, dan ternyata itu terbukti dengan Momon dan Musyafak," kata SYL. (tan/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Menurut Syahrul Yasin Limpo (SYL), meminta perihal uang merupakan tindakan yang memalukan.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Pimpinan KPK Sudah Dipilih, Alexander Marwata: Mustahil Bersih-bersih dengan Sapu Kotor
- 2 Bos PT Damon Indonesia Berkah Diduga Jadi Makelar Pengadaan Bansos Presiden
- KPK Dalami ke Mana Saja Wali Kota Semarang Mbak Ita Menukar Uang
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Gembira, Honorer Tercecer dan Database Bisa Seleksi PPPK, Jumlah Peserta jadi Makin Banyak
- Dalami Uang Suap kepada Paman Birin, KPK Periksa 4 Pihak Ini
- Dukungan Bebaskan Tom Lembong Terus Mengalir, Kejagung Dianggap Ugal-ugalan