Syria Teken Proposal Liga Arab
Selasa, 20 Desember 2011 – 13:01 WIB
KAIRO - Syria akhirnya menandatangani proposal yang diajukan Liga Arab. Setelah dua kali melewatkan batas waktu ultimatum, pemerintahan Presiden Bashar al-Assad meneken kesepakatan sekaligus memberikan izin bagi tim pengawas Arab untuk memasuki Syria. Kemarin (19/12) penandatanganan dilakukan di markas Liga Arab di Kairo, Mesir. Dia menambahkan, anggota tim pengawas Liga Arab itu akan diberi kebebasan penuh dalam menjalankan aktivitas di Syria. Meski begitu, keselamatan seluruh anggota tim pengawas akan dijamin. "Selama mereka tak mengunjungi fasilitas-fasilitas sensitif militer, kami tentu akan menjamin sepenuhnya keselamatan mereka," tegasnya.
Dalam penandatanganan itu, pemerintah Syria diwakili Wakil Menteri Luar Negeri (Menlu) Faisal al-Miqdad. "Penandatanganan protokol tersebut merupakan awal kerja sama kami dengan Liga Arab. Kami juga akan menyambut kedatangan tim pengawas Arab dengan tangan terbuka," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Syria Walid Muallem dalam jumpa pers di Kota Damaskus.
Muallem berharap, penandatanganan kesepakatan damai itu bisa menjadi langkah awal penyelesaian konflik politik yang sudah berlangsung selama sembilan bulan terakhir. "Tim pengawas Liga Arab akan memiliki waktu satu bulan untuk menggali fakta di Syria. Tetapi, mandat tersebut bisa diperpanjang atas persetujuan kedua pihak," ujar politikus 70 tahun tersebut.
Baca Juga:
KAIRO - Syria akhirnya menandatangani proposal yang diajukan Liga Arab. Setelah dua kali melewatkan batas waktu ultimatum, pemerintahan Presiden
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer