Syukur Ada BPJS Kesehatan, Penderita Kanker Rahim Dioperasi Tanpa Biaya

jpnn.com - BANDAR LAMPUNG - Seorang pensiunan guru pegawai negeri sipil (PNS) di Bandar Lampung, Sumarwati (64) mengaku merasa beruntung tahun. Sebab, kini ada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang membuatnya tak mengeluarkan biaya saat berobat.
Sumarwati yang sebelumnya mengabdi sebagai guru selama 35 tahun, kini tergolek lemah di Rumah Sakit Urip Bandar Lampung. Dia baru saja menjalani operasi pengangkatan rahim.
Putra sulung Sumarwati, Ferry mengatakan, ibunya sebelumnya didiagnosa mengidap kanker rahim. Kisahnya diawali pada 3 Oktober 2016 saat Sumarwati yang sudah 12 tahun menopause tiba-tiba mengeluarkan flek darah seperti perempuan menstruasi.
Keluarga pun membawa Sumarwati ke Rumah Sakit Anugrah Medika Bandar Lampung yang tidak jauh dari rumahnya. Selain tidak jauh, rumah sakit itu juga menerima pasien BPJS Kesehatan.
Setelah dokter melakukan pemeriksaan, akhirnya diputuskan bahwa Sumarwati harus dikuret. Tujuannya untuk mengambil sampel jaringan rahim supaya bisa diteliti secara patologi-anatominya. Tindakan kuret itu sama sekali tidak dipungut biaya sepeser pun.
Jaringan itu dikirim ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek dan ditangani Dokter Win Wiratmoko yang dikenal sebagai ahli patologi anatomi. Hasilnya, terdapat sel kanker ganas di jaringan rahim itu. Maka, pemeriksaan Sumarwati selanjutnya diserahkan kepada dokter spesialis kanker kandungan RS Abdul Moeloek.
Dokter spesialis kanker kandungan lantas menyarankan agar rahim Sumarwati segara diangkat mumpung perkembangbiakan sel kankernya masih dalam stadium dini. Meski begitu, proses berkembang biaknya sel tersebut tergolong sangat cepat atau kategori kanker ganas.
“Berdasarkan hasil diagnosa dokter patologi anatomi perkembang biakan sel itu melebihi deret ukur, sangat cepat,” ujar Ferry, Minggu (13/11/2016).
BANDAR LAMPUNG - Seorang pensiunan guru pegawai negeri sipil (PNS) di Bandar Lampung, Sumarwati (64) mengaku merasa beruntung tahun. Sebab, kini
- Wamentan: Pengusaha FOMO Naikkan Harga Pangan Terancam Pidana & Masuk Neraka
- Heboh Kasus MinyaKita, Legislator PKB Singgung Soal Pengawasan
- Tinjau Banjir Naik Helikopter, Gubernur Pramono: Bukan untuk Gagah-gagahan
- Guru R1 Siap Ikut Demo Nasional 18 Maret, Tolak Penundaan Pengangkatan PPPK 2024
- MinyaKita Tak Sesuai Takaran, Legislator PKB: Ini Penipuan dan Pelanggaran Serius
- Pemerintah Pusat Izinkan Program Sarapan Gratis, Pramono Segera Laksanakan