Syukuran Arab Hays
Oleh Dahlan Iskan
jpnn.com - Saya dapat kiriman buka puasa. Dari Rochman Budiyanto. Wartawan intelektual. Humoris. Satiris.
Kirimannya berupa hadis. Via WhatsApp. Sahih Bukhori Muslim.
Intinya: harusnya saya memang begitu. Sejajar dengan imam. Kalau hanya berdua. Tentu saya tahu hadis itu.
Tapi sejak kecil sudah diajari tawadu. Rasanya tidak sopan sejajar dengan imam. Apalagi imamnya bapak saya.
Wahai para santri: kalau Anda berjemaah berdua dengan kiai Anda beranikah berdiri sejajar? Tapi ya sudah.
Kiriman hadis itu membuat saya ingat Hays lagi. Ingat masjid itu lagi. Ingat anak muda vacuum cleaner itu lagi.
Saya ingat ia undang saya makan malam. Dua hari sebelum puasa. Tempatnya ya di masjid itu. Kota kecil sekali di Kansas itu. Pedalaman Amerika itu.
Meski undangannya makan malam, saya putuskan makan malam dulu di rumah. Ini terkait dengan jadwal minum obat. Sesuai jadwal makan malam saya: pukul 18.00. Ayam panggang, kobis mentah, nasi quinoa dan sambal ABC botol.