Syuting Delapan Jam Sehari, Meeting saat Break

Syuting Delapan Jam Sehari, Meeting saat Break
Tony Fernandes ketika konferensi pers premier The Apprentice Asia. Foto diambil di Hotel Hilton Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (9/5). Foto: Janesti Priyandini/Jawa Pos
Setelah dua tahun terus dirayu, akhirnya Tony "menyerah". Itu pun dia lakukan karena didukung orang-orang di perusahaannya untuk menerima tawaran tersebut. Tak dimungkiri, menjadi bagian dari acara The Apprentice Asia dapat menambah kuat brand perusahaan Tony. "Iya, tanpa ragu-ragu saya mengatakan itu," tegasnya.

 

Setelah bergabung di The Apprentice Asia, pria yang pernah bekerja di Warner Music International London sebagai senior financial analyst selama sepuluh tahun tersebut mulai bisa menikmati. Sebab, di acara itu dia bertemu dengan anak-anak muda yang punya ambisi. "Saya suka bertemu dengan mereka. Anak muda yang berambisi. Dan faktanya, acara ini ditayangkan banyak negara di Asia," paparnya.

 

Ada 12 kontestan yang mengikuti acara tersebut. Mereka berasal dari Singapura, Malaysia, Tiongkok, India, Indonesia, Thailand, dan Filipina. Ke-12 kontestan berasal dari latar belakang industri beragam. Mulai industri hiburan, food and beverage, IT, hingga hukum dan keuangan. Dari ke-12 peserta, hanya seorang yang dipilih Tony untuk dipekerjakan di salah satu perusahaannya.

 

Ketika dia menerima tawaran (menjadi host) tersebut, hari-harinya menjadi bintang TV pun dimulai. Dia harus melakoni photo shoot untuk keperluan promo. Salah satunya digunakan untuk banner yang menjadi background saat sesi wawancara. Wajah Tony terlihat cukup dominan di banner tersebut.

 

CEO Grup AirAsia Tony Fernandes menjadi host di reality show The Apprentice Asia. Pada musim perdana yang tayang di kanal AXN pada 22 Mei mendatang,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News