Taat Protokol Kesehatan Solusi Atasi Darurat Lahad Pemakaman Korban Covid-19

Taat Protokol Kesehatan Solusi Atasi Darurat Lahad Pemakaman Korban Covid-19
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo. Foto: Friederich Batari/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo menyoroti keterbatasan lahan khususnya lahad untuk korban covid-19.

Menurut Benny, pemakaman jenazah korban covid-19 tidak dapat dipaksakan harus di suatu tempat karena berkaitan dengan keyakinan seseorang.

Oleh karena itu, Benny mengusulkan agar diberikan alternatif seperti pemakaman jenazah covid di pemakaman umum asalkan memperhatikan protokol kesehatan yang jelas serta menghindari kerumunan.

Alternatif lainnya adalah jenazah korban covid-19 dimakamkan satu lubang dengan keluarga yang terlebih dahulu meninggal.

“Persoalan kita saat ini darurat sistemnya. Solusinya bisa tumpang sari atau dilakukan di pemakaman umum tetapi menggunakan protokol covid. Karena faktanya dari penelitian yang meninggal tidak menularkan virus ini," kata Benny saat wawancara tentang lahan pemakaman khusus korban Covid-19 yang dilangsungkan oleh Radio Republik Indonesia (RRI) pada Kamis (21/1/2021).

Benny menegaskan kesulitan dan keterbatasan lahan ini adalah peringatan untuk masyarakat agar lebih mematuhi protokol kesehatan.

“Ini warning kepada kita agar disiplin kesehatan. Pembatasan kerumunan ditaati. Disiplin diri juga harus dilakukan dan lainnya," tambahnya.

Menurutnya, warga masyarakat harus melaksanakan protokol kesehatan berdasarkan kesadaran bukan paksaan.

Gereka Katolik melakukan protokol kesehatan itu dan Paus Fransiskus memberikan contoh menghindari kerumunan hingga misa online dilakukan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News