Tabrakan Beruntun 13 Mobil di KM 253 Tol Pejagan-Pemalang, Anak Jamintel Kejagung Meninggal Dunia

jpnn.com, BREBES - Tabrakan beruntun di KM 253 Tol Pejagan-Pemalang arah Brebes dikabarkan menewaskan putra Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejagung Amir Yanto, Minggu (18/9).
Kabar anak pejabat Kejagung meninggal dunia dalam kecelakaan beruntun itu tersebar melalui pesan berantai yang diterima wartawan.
"Inna lill?hi wa inna ilaihi r?jiun, kabar duka telah wafat Ananda Muhammad Singgih Adika bin Amir Yanto (Lahir: Depok, 24 Agustus 1999 - Wafat: Brebes, 18 September 2022) putra bungsu Jaksa Agung Muda Intilejen Dr. Amir Yanto pada malam ini 18 September 2022 . Mohon doa Bapak dan ibu sekalian."
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Ketut Sumedana mengakui kabar tersebut. "Betul (informasi meninggal)," ucapnya, Minggu.
Walakin, Ketut belum bisa memastikan apakah meninggalnya anak Jamintel Kejagung Amir Yanto akibat kecelakaan beruntun tersebut.
"Saya belum tahu, masih on the way ke rumah beliau," ujar Ketut.
Selain satu korban meninggal dunia, kecelakaan yang disebut melibatkan 13 kendaraan itu juga mengakibatkan belasan orang lainnya luka-luka.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudusy menyebut kecelakaan beruntun itu terjadi akibat asap tebal dari pembakaran ilalang di pinggiran tol.
Tabrakan beruntun di KM 253 Tol Pejagan-Pemalang mengakibatkan anak pejabat Kejagung meninggal dunia. Konon korban adalah putra Jamintel Amir Yanto.
- Truk Colt Diesel Tercebur ke Sungai Segati di Pelalawan, 3 Balita Meninggal
- Jaksa Agung Diminta Evaluasi Jampidsus Soal Hilangnya Perkara di Dakwaan Zarof
- Analisis Kasus Tom Lembong dan Hasto, Eks Wakapolri Sebut KUHAP Sudah Mati
- Kurir 12 Kg Sabu-Sabu Kecelakaan di Tol
- Sah, Agung Nugroho Turunkan Tarif Parkir, Jadi Sebegini
- KPK Diminta Fokus Bangun Sistem Antikorupsi, Bukan Melemahkan Sesama Penegak Hukum