Tabrakan Kereta di Italia: Sulit Menahan Muntah pada Pandangan Pertama
25 Tewas, 60 Luka-luka
jpnn.com - BARI - Puluhan orang tewas dalam tabrakan antara dua kereta penumpang di jalur tunggal kereta api di Puglia, selatan Italia, di sekitar Corato dan Andria, pada Selasa (12/7) siang waktu setempat.
Media lokal, AndriaLive melaporkan, setidaknya 25 orang tewas, 60 luka-luka, termasuk 18 yang serius. Jumlah ini diprediksi akan terus meningkat, mengingat saat data ini dirangkum, tim evakuasi masih terus bekerja.
Tragedi yang disebut sejumlah media lokal 'sangat mengerikan' ini terjadi karena tabrakan antara dua kepala gerbong. Dalam sebuah foto terlihat, dua gerbong di satu kereta hancur, demikian juga dengan kepala gerbong kereta lainnya.
Dua kepala gerbong terlempar dari lintasan, di tengah hamparan pohon zaitun di kedua sisi rel.
"Ini adalah adegan mengerikan. Sulit menahan muntah pada pandangan pertama," kata wartawan lokal Lucia Olivieri.
"Ada bagian tubuh, darah, potongan-potongan orang," timpal seorang penumpang yang selamat.
Petugas, tim kesehatan berikut grup evakuasi masih terus bekerja. "Kami akan bekerja sepanjang malam untuk mencari korban di antara reruntuhan," ujar Kepala Polisi Kereta Api Wilayah, Giancarlo Conticchio, di laman AFP.
Perdana Menteri Italia Matteo Renzi, yang sedang berpidato di Milan, usai mendengar kejadian itu langsung menghentikan omogannya lalu berkata, "Ini saatnya untuk berduka, menangis dan negara tidak akan berhenti mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi (investigasi)," tandas Renzi. (adk/jpnn)
BARI - Puluhan orang tewas dalam tabrakan antara dua kereta penumpang di jalur tunggal kereta api di Puglia, selatan Italia, di sekitar Corato dan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer