Tabrakan Maut di Simpang Rapak Balikpapan, Senator Kaltim Singgung soal Perwali

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Mahyudin meminta Pemerintah Kota Balikpapan merevisi aturan tentang jam operasional angkutan berat menyikapi tabrakan maut di Simpang Rapak Balikpapan, Jumat (21/1).
"Meminta Wali Kota Balikpapan merevisi aturan, karena jam 06.00 WITA jalanan dalam kota itu sudah sangat ramai," tulis senator Daerah Pemilihan Kalimantan Timur itu melalui layanan pesan, Jumat (21/1).
Diketahui, ada Peraturan Wali Kota (Perwali) Balikpapan Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jam Operasional Angkutan Alat Berat.
Perwali melarang angkutan peti kemas ukuran 20 feet melintasi jalan protokol, termasuk Simpang Rampak pada pukul 06.30-09.00 WITA dan pukul 15.00 sampai 18.00 WITA.
Sementara itu, angkutan peti kemas 40 feet dan alat berat lainnya, dilarang melintas di jalan protokol pukul 06.00-21.00 WITA.
Pada Jumat pukul 06.19 WITA, sebuah truk kontainer berkapasitas 20 feet melintasi jalan protokol di Simpang Rapak Balikpapan.
Kendaraan mengalami rem blong. Tabrakan pun tidak terhindarkan di Simpang Rapak yang kontur jalannya menurun.
Akibat tabrakan, beberapa orang tewas dan belasan lainnya mengalami luka-luka.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Mahyudin meminta Pemerintah Kota Balikpapan merevisi aturan tentang jam operasional angkutan berat menyikapi tabrakan maut di Simpang Rapak Balikpapan, Jumat (21/1).
- Kecelakaan Maut Hari Ini, Mahasiswi asal Siak Tewas, Mahasiswa Luka Berat
- Motor vs Mobil di Jalan AH Nasution Bandung, Wildan Prayoga Tewas di Tempat
- 5 Berita Terpopuler: Setelah Honorer Dirumahkan, Pemda Tak Ajukan PPPK, Gabungan Aliansi R2/R3 Bakal Gelar Aksi Besar
- Tabrakan Maut Mobil Lawan Arah vs Bus Rombongan Bonek, Rokok Ilegal Terkuak
- Bertabrakan dengan Mobil Lawan Arah di Tol Pekalongan, Bus Rombongan Bonek Lanjutkan Perjalanan ke Jakarta
- Bus Rombongan Bonek Kecelakaan vs Mobil Lawan Arah di Tol Pekalongan, 1 Orang Tewas