Tabung Elpiji Melon Langka Lagi
jpnn.com, PONOROGO - Warga Ponorogo, Jawa Timur sempat sulit mendapatkan elpiji ukuran 3 kilogram. Hal itu terjadi dalam 10 hari terakhir.
Musidah Hilmi, warga Kauman, mengungkapkan, kondisi tersebut memaksanya menghemat penggunaan gas di rumah. Salah satunya mengurangi intensitas memasak.
''Sudah cari elpiji 3 kilogram ke mana-mana (wilayah kota), tapi tidak dapat,'' ujarnya.
Hiswana Migas pun turun tangan mengatasinya. Kemarin asosiasi pengusaha migas itu mendistribusikan sekitar 560 tabung elpiji melon atau satu leading order (LO) kepada warga melalui operasi pasar di utara Alun-Alun Ponorogo.
Dalam dua jam, ratusan tabung elpiji 3 kilogram itu ludes. Gas bersubsidi tersebut dijual Rp 16 ribu sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
Agus Mustofa Latif, anggota Hiswana Migas Madiun, menjelaskan, bazar elpiji 3 kilogram itu merupakan bagian dari upaya pihaknya mencukupi kebutuhan masyarakat.
Apalagi, sebelumnya warga sulit mendapatkan bahan bakar konversi minyak tanah itu sejak awal Ramadan.
''Ini sekaligus membantu masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan elpiji sesuai HET,'' katanya.
Sesuai dengan ketentuan seharusnya elpiji 3 kg hanya untuk pemakaian warga kurang mampu.
- Benarkah LPG 3 kg Langka di Pati? Pemilik Pangkalan Elpiji Bilang Begini
- Polisi Ciduk Mantan Wakil Rakyat di Sumut, Kelakuannya Jangan Ditiru
- Kasus Pengoplosan Elpiji Bersubsidi Ini Menyeret seorang Bidan Desa
- Pertamina Berhasil Amankan Pasokan Gas LPG 3 Kg di Berbagai Wilayah
- Elpiji 3 Kg di Sumut Aman, Wakil Ketua Komisi VI DPR Apresiasi Langkah Pertamina
- Pemkot Palangka Raya Temukan Pangkalan yang Menjual Elpiji 3 Kg di Atas HET