Tadinya Khawatir, Warga Australia Ini Akhirnya Mau Divaksinasi AstraZeneca

Tadinya Khawatir, Warga Australia Ini Akhirnya Mau Divaksinasi AstraZeneca
Awalnya Marika Salim dan suaminya menantikan Pfizer, namun memutuskan untuk divaksinasi dengan AstraZeneca. (Supplied)

Di tengah persediaan Pfizer yang terbatas di Australia, banyak yang memilih untuk divaksinasi dengan AstraZeneca, termasuk warga Indonesia.

Marika Salim dan suaminya Leonardi Djuhari, pemilik kafe di Melbourne, Victoria, misalnya, akhirnya memilih vaksin AstraZeneca agar terlindungi sedini mungkin.

"Kami berdua berisiko tinggi karena bekerja di kafe, bertemu banyak orang setiap hari. Melihat apa yang terjadi di Sydney, kami khawatir itu juga bisa terjadi di sini," kata Marika.

"Saya tentu tidak mengharapkannya, tapi bila kafe kami ini masuk dalam daftar situs terpapar COVID, saya ingin agar kami sudah divaksinasi," ujarnya.

Marika mengaku, sebelumnya ia memang menginginkan vaksin Pfizer, tetapi ia tidak mau menunggu terlalu lama.

"Sepertinya banyak orang yang mau divaksinasi Pfizer. Saya khawatir nanti saat vaksin itu tersedia untuk kelompok di bawah 40 tahun, perlu waktu lama untuk booking dan menunggu giliran, nanti jadi tertunda lama kalau saya menunggu."

"Sekarang saya merasa lebih aman setelah mendapat dosis pertama AstraZeneca," tutur Marika yang mendapatkan suntikan pertamanya 11 Agustus lalu.

Hal senada disampaikan Bhaskara Indrajaya (23), warga asal Indonesia yang telah tinggal di Melbourne sejak tahun 2009.

Warga komunitas budaya yang beragam di Australia akhirnya mau divaksinasi vaksin AstraZeneca

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News