Tadinya Khawatir, Warga Australia Ini Akhirnya Mau Divaksinasi AstraZeneca
"Saya [sebelumnya] sangat menolak AstraZeneca," ujar warga asal Tiongkok berusia 65 tahun ini.
"Saya memiliki kondisi kesehatan, dan sangat takut mengalami pembekuan darah, jadi saya tidak ingin divaksinasi dengan AstraZeneca," tambahnya.
Seperti banyak orang lain di Australia, Li ragu-ragu dengan vaksin AstraZeneca karena telah dikaitkan dengan kasus pembekuan darah Trombosis dengan sindrom trombositopenia (TTS).
Namun para ahli kesehatan telah menekankan bahwa kondisi ini sangat langka dan suntikan AstraZeneca sama baiknya dengan vaksin lain dalam hal mencegah rawat inap, penyakit parah, dan kematian.
Pesan ini diterima Li saat ikut webinar tentang vaksinasi yang diselenggarakan oleh Australian Chinese Medical Practitioners Society.
Para dokter menjawab pertanyaan dalam bahasa Mandarin tentang efektivitas, efek samping, dan data klinis vaksin AstraZeneca.
"Saya jadi mengerti bahwa kematian dan tingkat infeksi karena tidak divaksinasi jauh lebih tinggi daripada kemungkinan pembekuan darah setelah divaksinasi," kata Li.
Awal bulan ini, Li dan suaminya pun menerima dosis pertama AstraZeneca di salah satu klinik.
Warga komunitas budaya yang beragam di Australia akhirnya mau divaksinasi vaksin AstraZeneca
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki