Tafsir Wapres untuk Nasib Sendiri
Oleh Dahlan Iskan
Sabtu, 11 Agustus 2018 – 09:39 WIB
Sejak itu saya kagum pada anak muda. Siapa saja. Yang ternyata lebih pintar dari yang tua.
Tapi Sandi bukan orang sombong. Di mana-mana ia bilang: bisnisnya mulai berkembang setelah bertemu saya itu.
Tentu Sandi hanya merendah. Kenyataannya ia memang lebih sukses.
Jadi, saya akan mendukung siapa?
Lho. Mengapa ada pertanyaan seperti itu?
Memangnya pilpresnya besok pagi?
Saya sebaiknya memutuskan untuk bekerja seperti biasa. Tidak ada yang memikirkan nasib kita lebih dari kita sendiri.(***)
Di NU Kiai Ma’ruf dikenal sebagai ulama garis lurus. Prinsipnya: ‘tidak’ atau ‘ya’. Tidak ada prinsip ‘atau’. Itu berbeda dengan ulama NU lainnya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Mantan Pegawai: Jangan Cuma Hasto, KPK juga Harus Proses Keluarga Jokowi
- Natal 2024: Prabowo Renovasi Gereja di Kawasan Transmigrasi Salor Papua Selatan
- Dukung Asta Cita, Ini Kinerja Pengawasan Kanwil Bea Cukai Jakarta Sepanjang 2024
- Cambuk Illiza
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Dipercaya Menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis
- Syahganda Sebut Pernyataan Dolfie Soal PPN Dapat Picu Instabilitas Politik