Tagih Utang Rp 400 Ribu, Tewas Dibacok Celurit Berkarat

Tagih Utang Rp 400 Ribu, Tewas Dibacok Celurit Berkarat
Tagih Utang Rp 400 Ribu, Tewas Dibacok Celurit Berkarat

jpnn.com - SURABAYA – Ketika bermaksud untuk menagih utang, justru nyawa jadi taruhannya. Kemarin (28/5), Farihin (30), warga Bulak Banteng tewas, setelah dirinya dibacok Hoiruddin (25), asal Dusun Kloykoy, Desa Daleman, Kedundung, Sampang. Pemicunya, Hoiruddin merasa emosi, ketika Farihin menagih utang.

Kejadian itu terjadi saat korban mendatangi Hoiruddin yang kos di Dukuh Bulak Banteng, Surabaya. Saat itu, korban menagih hutang sebesar Rp 400 ribu. Namun, Hoiruddin masih menjanjikan akan membayar utangnya esok hari. Hanya saja, janji itu disampaikan dengan nada keras. Itu membuat korban tersinggung. Tak ayal, keributan terjadi.

“Korban disuruh menagih utang oleh pamannya. Namun, saat berada di rumah tersangka terjadi keributan. Tersangka mengambil celurit, lalu membacok korban,” ujar Kapolsek Kenjeran Kompol Syukur.

Akibat aksi pembacokan itu, Farihin terluka di bagian perut. Warga yang tahu pembacokan itu berusaha untuk membawa korban ke rumah sakit. Sayangnya, ketika dalam perjalanan korban meninggal dunia.

“Nyawa korban tidak tertolong. Sebab, korban terlalu banyak mengeluarkan darah. Setelah mendapat laporan dari warga, kami menangkap pelaku,” tegas perwira menengah ini.

Polisi juga mengamankan sebilah celurit yang digunakan pelaku untuk membacok korban. Tersangka yang tertangkap kemudian diamankan. Namun, untuk menghindari amukan massa, tersangka tidak ditahan di mapolsek setempat. Tersangka dititipkan di tahanan Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

“Kami titipkan sementara di mapolres. Barang bukti yang kami amankan berupa sebuah celurit berkarat,” pungkasnya.

Sementara itu, saat diamankan di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, tersangka mengaku bahwa dirinya membacok korban karena sebelumnya juga disakiti. Kata dia, sebelumnya dirinya sempat dijambak, dipukul di perut, dan wajah.

SURABAYA – Ketika bermaksud untuk menagih utang, justru nyawa jadi taruhannya. Kemarin (28/5), Farihin (30), warga Bulak Banteng tewas, setelah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News