Tahan Hadapi Krisis ala Abdi Dalem Keraton Jogja
Jatah Beras Sejempol, Bawa Pulang Hanya Tiga Butir
Minggu, 28 Desember 2008 – 05:26 WIB
Dia menjelaskan, masyarakat umum yang tidak mempunyai trah atau garis keturunan keraton bisa menjadi abdi dalem. Tapi, harus melalui proses magang dulu di bangsal Magangan. ''Karena sudah agak lama di sini, saya jadi tahu mana yang serius, mana yang hanya coba-coba,'' ungkapnya.
Sering ketika lowongan menjadi abdi dalem dibuka, banyak yang mendaftar. ''Tapi, sekali dua kali datang, terus tidak kuat. Memang modalnya itu di sini,'' kata Lurah Yudo sambil memegang dadanya.
Pencatatan absensi calon abdi dalem juga sangat ketat. Sekali bolos saja, jangan harap bisa dilantik. Jika bertahan sampai lima tahun, calon abdi dalem itu akan diangkat dengan pangkat Jajar.
Profesi abdi dalem di luar keraton bermacam-macam. ''Ada yang petani, bakul (pedagang), ada yang guru, ada juga mahasiswa. Macam-macam,'' ujar Lurah Yudo. Sehari-hari, bapak lima anak itu bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah bank di dekat tempat tinggalnya.
Presiden sering mengingatkan agar rakyat hidup sederhana pada masa krisis. Bagi mereka yang tak biasa, imbauan SBY itu mungkin susah dijalani. Tapi,
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408