Tahan Napas sampai Lap Terakhir
Selasa, 28 Oktober 2008 – 14:35 WIB
Komentar senada dilontarkan Martin Whitmarsh, CEO McLaren F1. ''Lomba penentu gelar ini memang bikin stres. Perasaan kami sekarang terbelah. Di satu sisi, target mencetak empat poin jauh lebih ringan daripada mengejar kemenangan. Tapi, cara berpikir seperti itu justru bisa merusak tim,'' paparnya.
Whitmarsh menjelaskan, segala persiapan McLaren sekarang ditujukan supaya Hamilton dan Kovalainen bisa menjalani lomba secara mulus. Salah satu langkah yang bakal diambil McLaren adalah menerapkan setelan ''aman'' pada mesin. Putarannya tidak dipaksa sampai maksimal, meningkatkan kemungkinan mesin itu bertahan sampai akhir lomba.
''Kami sebenarnya telah melakukan itu sepanjang musim ini. Tapi akhir pekan ini, ada kebutuhan lebih besar untuk main aman,'' kata Whitmarsh.
Meski demikian, masalah tetap bisa muncul dari tempat yang tak terduga. ''Reliability tetap menjadi sumber stres utama para personel kami di garasi. Kami terus mengkhawatirkannya,'' ungkapnya.
MUSIM balap Formula 1 2008 ditutup akhir pekan ini di Brazil. Lewis Hamilton hanya butuh finis kelima untuk jadi champion. Tapi, gara-gara masalah
BERITA TERKAIT
- MotoGP Barcelona: Martin Bakal Dibantu Espargaro, Pecco Didukung Para Murid Rossi
- Indonesia vs Jepang: Bukan Jumat Malam Menegangkan, Ada Suguhan Menarik untuk Suporter Garuda
- Diam-Diam Jay Idzes Sudah Memantau Timnas Jepang
- MotoGP 2024 Barcelona, Jorge Martin Sangat Bersemangat Bertarung dengan Bagnaia
- Martin atau Pecco yang Juara Dunia? Ini Kata Para Pembalap
- Kapan Terakhir Timnas Indonesia Mengalahkan Jepang?