Tahanan Ditemukan Tewas di Kali Bekasi, Peneliti ISESS: Polisi Harus Bertanggung Jawab
jpnn.com, BEKASI - Pengamat kepolisian Bambang Rukminto mengatakan polisi harus bertanggung jawab atas kasus tahanan Polres Metro Bekasi Kota yang kabur dan ditemukan tewas di Kali Bekasi.
Bambang menilai polisi telah lalai dalam mengawasi tahanan kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur tersebut.
"Ada personel (polisi) yang harus bertanggung jawab pada tahanan," kata Bambang kepada JPNN.com, Senin (3/1).
"Kabur dengan menjebol plafon tentunya bukan pekerjaan gampang bila petugas tidak lalai untuk melakukan pengawasan setiap saat," sambung peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) itu.
Bambang menambahkan seorang tahanan memiliki hak hidup yang sama dengan masyarakat lain. Oleh sebab itu, polisi harus menjamin hak keselamatan dan keamanan individu yang ditahannya.
"Perlu diselidiki juga apakah ada kekerasan yang disengaja pada tahanan yang mengakibatkan kabur dan meninggal, entah oleh oknum sesama tahanan atau oleh personel kepolisian?" ujar Bambang.
Sebelumnya, mayat tahanan berinisial S (40) itu ditemukan tewas mengambang di Kali Bekasi, pada Minggu (2/1) sore.
Kejadian bermula saat S sedang diperiksa penyidik di ruang Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) pada Jumat (31/2) sore.
Pengamat kepolisian Bambang Rukminto mengatakan polisi harus bertanggung jawab atas kasus tahanan Polres Metro Bekasi Kota yang kabur dan ditemukan tewas di Kali Bekasi, simak selengkapnya.
- Ini Identitas 7 Tahanan Kabur dari Rutan Salemba
- Lagi Diperiksa Polisi, 2 Tahanan Malah Kabur dari Polsek, Satu Orang Ditangkap
- Kasus Kematian Tahanan Polresta Palu Naik Tahap Penyidikan
- Tahanan Kabur yang Melompat ke Sungai di Rokan Hulu Berhasil Ditangkap Kembali
- Tahanan Kabur Loncat ke Sungai di Rokan Hulu Menyerahkan Diri
- Tahanan Kabur di Rohul Ditangkap Lagi Setelah 3 Hari Bersembunyi