Tahanan Pendamping Lapas Kendalikan Narkoba dari dalam Sel
jpnn.com, PALEMBANG - David Haryono alias Ono, 30, ditangkap petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumsel
Dia merupakan narapidana (napi) LP Narkoba Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas sekaligus tahanan pendamping (tamping) yang mengendalikan peredaran narkoba dari balik jeruji tahanan dibantu enam kaki tangannya.
“Tamping yang selama ini mendapatkan kewenangan penuh melaksanakan tugas sipir di Lapas harusnya sudah tidak boleh ada lagi, kami telah meminta kepada Kakanwil Kemenkum HAM Sumsel untuk menghapus keberadaan tamping ini,” ungkap Kepala BNNP Brigjen Pol Drs Jhon Turman Panjaitan saat pemusnahan barang bukti (BB) narkoba di kantor BNNP Sumsel, Rabu (6/6).
BB narkoba yang dimusnahkan kali ini meliputi bubuk sabu seberat 3 kilogram yang dibungkus dalam tiga bungkus besar plastik warna hijau dan 5.000 butir pil ekstasi dengan berat netto 1.5 kg.
Menurut Jhon, awal pengungkapan kasus ini bermula saat petugas BNNP Sumsel menerima informasi dari masyarakat terkait adanya tindak pidana penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika yang meresahkan masyarakat.
Lalu, pada Rabu (9/6) sekitar pukul 06.00 WIB tim BNNP Sumsel menangkap tersangka Iskandar (39) warga Desa Gelumpang Kecamatan Murah Mulya Kabupaten Aceh Utara yang tengah mengendarai mobil Toyota Calya nopol B 1262 UIK yang tengah mengarah ke Palembang.
Saat digeledah, diketahui tersangka membawa paket diduga narkotika yang dibungkus plastik warna hijau bertuliskan huruf China GUANYINWANG seberat 2,9 kg dan 5.000 butir pil ekstasi seberat 1,5 kg yang terbungkus dalam lima bungkus kacang.
Dari pengakuan Iskandar, barang haram ini didapatkan dari tersangka Hendra Wijaya warga Batam yang ditembak mati petugas setelah berusaha kabur dari kejaran petugas dan tersangka M Yusuf alias Jhon sebagai perantara yang juga ditembak mati.
David Haryono alias Ono, 30, ditangkap petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumsel
- Satgas Pamtas Yonzipur Gagalkan Penyelundupan 4 Kg Sabu-Sabu di Perbatasan RI-Malaysia
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas
- Remaja Tewas di Palembang Ternyata Diracun dengan Potas, Pelakunya Tak Disangka
- Polrestabes Palembang Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Bermotif Minum Jamu
- Penganiaya Dokter Koas Ternyata Honorer BPJN Sumsel, Statusnya Belum Dipecat
- Remaja 13 Tahun Tewas Diduga Setelah Minum Jamu, Polisi Lakukan Penyelidikan