Tahanan Perempuan Ini Dibiarkan Melahirkan Sendirian di Selnya


Kedaruratan level tinggi tak pernah diberlakukan
Profesor Morgan mengatakan, tidak ada cukup akomodasi untuk perempuan hamil di sistem penjara Australia Barat karena kurangnya perencanaan dan bahwa Amy telah ditempatkan di sel dengan sedikit atau tanpa pertimbangan untuk kebutuhannya.
Departemen Kehakiman telah mengakui kondisi itu tak layak, dan sejak saat itu memindahkan napi perempuan di trimester akhir kehamilan di unit lain yang lebih cocok.
"Setiap orang di shift malam pada tanggal 11 Maret sadar bahwa Amy sedang kesakitan dan tertekan setidaknya satu jam sebelum kelahiran," kata Profesor Morgan.
"Situasi meningkat tanpa ada yang menyadari bahwa situasi darurat berkembang atau mengambil tindakan yang tepat."
Profesor Morgan mengatakan kejadian itu "tak bisa dijelaskan" tidak ada yang menelepon nomor darurat sampai setelah bayi itu lahir.
"Respon terhadap nomor darurat itu juga sangat lambat. Seharusnya tidak perlu waktu 7-12 menit untuk membuka pintu sel," katanya.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia