Tahanan Tewas, Polisi Panggil Dukun Gelar Ritual

Tahanan Tewas, Polisi Panggil Dukun Gelar Ritual
Tahanan. Foto: ilustrasi.dok.JPNN

jpnn.com - SIANTAR -  Frans Nero Sinaga (31) ditemukan tewas di rumah tahanan polisi (RTP) Mapolsek Siantar Barat. Jenazahnya sudah diautopsi guna mengetahui pasti penyebab kematiannya.

Usai autopsi, oleh keluarganya, jenazah Frans kemudian dibawa ke rumah duka di Jalan Viyata Yudha, Kelurahan Bah Kapul, Siantar Sitalasari, untuk disemayamkan.

Kepada Metro Siantar (Jawa Pos Group), Kepala Forensik RSUD Djasamen Saragih, dr Reinhard Hutahaean mengatakan bahwa penyebab utama kematian Frans akibat tenggelam. “Korban meninggal akibat mati lemas karena tenggelam,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa terkait kesimpulan apakah Frans bunuh diri atau dibunuh, pihaknya tidak memiliki wewenang menyampaikan hal tersebut. “Kalau tentang kesimpulan bunuh diri atau pembunuhan, itu adalah kewenangan kepolisian,” tegasnya.

“Yang pasti petunjuk-petunjuk sudah saya berikan. Petunjuk-petunjuk itu, misalnya luka lecet maupun luka memar itu bentuknya identik dengan barang-barang seperti ember yang ada di TKP. Dan, luka-luka memar dan lecet itu juga terlihat tenang, kalau luka yang dipaksakan itu biasanya menyebar di tubuh,” tambahnya.

Sementara, Polsek Siantar Barat menggelar ritual mengusir roh halus dari dalam rumah tahanan polisi (RTP) Mapolsek Siantar Barat.

Informasi dihimpun Metro Siantar, ritual yang berlangsung pada Selasa (23/2) sore itu dilakukan oleh salah seorang paranormal. Ritual tersebut dilakukan oleh paranormal dengan cara mengibas-ngibaskan air dari dalam botol air mineral ke seluruh bagian RTP. Dilanjutkan dengan mengucapkan beberapa mantera.

Menanggapi adanya ritual tersebut, Kapolsek Siantar Barat Iptu David Sinaga mengatakan bahwa ritual itu sengaja mereka lakukan agar ruangan tahanan dan ruangan lainnya bebas dari gangguan makhluk halus. “Itu kita lakukan supaya kita nggak diganggu makhluk halus,” ujarnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News