Tahap Pertama 2.700 Sarjana

Program SM-3T Kemendikbud

Tahap Pertama 2.700 Sarjana
Tahap Pertama 2.700 Sarjana
Dirjen Dikti Djoko Santoso menambahkan,  program SM-3T dimaksudkan untuk membantu mengatasi kekurangan guru, sekaligus mempersiapkan calon guru profesional yang tangguh, mandiri, dan memiliki sikap peduli terhadap sesama. "Mereka kami bekali dengan kemampuan mengajar dan survival," kata Djoko.

Sarjana yang mengikuti program itu tersaring melalui seleksi yang cukup ketat. Ada sekitar 7 ribu sarjana pendidikan yang mendaftar dan hanya 2.700 sarjana yang lolos. "Mereka bisa mengajar di SD, SMP, atau SMA, bergantung kebutuhan di daerah yang mereka tempati," tambah Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ditjen Dikti Kemendikbud Supriadi Rustad.

Selama di daerah penempatan, para sarjana itu mendapatkan honor, biaya hidup setiap bulan, dan asuransi. Setelah selesai menjadi pendidik selama satu tahun di daerah tersebut, mereka berhak atas beasiswa pendidikan profesi guru (PPG). Nantinya kemendikbud akan membuat surat edaran ke seluruh kepala daerah untuk memprioritaskan para peserta SM-3T dalam penerimaan pegawai negeri sipil (PNS) guru.

Budi Santoso, salah seorang peserta SM-3T dari Unesa menyatakan sangat senang bisa ikut dalam program tersebut. Lulusan jurusan pendidikan jasmani dan kesehatan Unesa itu akan ditempatkan di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. "Saya bisa belajar banyak di sana nanti," ujar pria asal Pacitan itu. (lum/tom)

SURABAYA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga punya program mengirim pendidik ke daerah pelosok. Program yang dinamakan Sarjana

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News