Tahapan Pemilu 2019 Terancam Molor
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman memperkirakan tahapan pelaksanaan Pemilu 2019 bakal mundur dari jadwal yang sebelumnya ditetapkan.
Misalnya terkait verifikasi partai politik peserta pemilu yang semula dijadwalkan 1 Oktober 2017, bisa molor hingga ke November atau Desember.
Karena sampai saat ini pembahasan RUU Pemilu belum juga rampung. Perdebatan masih mewarnai pembahasan di tingkat Panitia Khusus DPR terkait lima isu krusial.
Padahal kelahiran undang-undang tersebut sangat dibutuhkan KPU untuk menjadi payung hukum, guna menyusun Peraturan KPU yang akan menjadi pedoman pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilihan presiden yang rencananya digelar serentak 2019 mendatang.
"Untuk pemilu legislatif dan pemilihan presiden, (tahapannya,red) mungkin dimulai Oktober atau November. Tapi kalau sekarang ya bisa mundur lagi itu," ujar Arief di Jakarta, Minggu (18/6).
Menurut Arief, penyelenggara membutuhkan waktu yang cukup untuk menyusun PKPU. Jangan sampai produk hukum yang dihasilkan tidak sempurna.
"Bayangkan, mulai sekarang KPU pekerjaannya sudah padat (menyiapkan pelaksanaan Pilkada 2018,red). Nah, kalau tidak diberi waktu pekerjaan yang cukup, tentu kami akan mengalami kerepotan juga. Bekerja dengan buru-buru," ucapnya.
Kondisi tersebut menurut mantan Komisioner Jawa Timur ini, tentu tidak baik. Penyelenggara bakal bekerja dalam tekanan yang sangat tinggi.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman memperkirakan tahapan pelaksanaan Pemilu 2019 bakal mundur dari jadwal yang sebelumnya ditetapkan.
- Hadiri Simulasi KPU yang Ketiga di Tangsel, Ketua Bawaslu Berikan Sejumlah Catatan
- KPU Sulut Matangkan Persiapan Pilkada 2024
- Deklarasi Pilkada Damai, Bawaslu-Kementerian PPPA-KPU Jamin Ruang Aman bagi Perempuan
- Debat Ketiga Pilgub Jatim Bertema Pembangunan Infrastruktur
- Gandeng Klub Sepak Bola Jurnalis, KPU DKI Ajak Masyarakat Berkontribusi di Pilkada
- KPU Libatkan Warga Disabilitas Jadi KPPS Pilkada 2024