Tahun Ajaran Baru Efektif 8 Agustus

jpnn.com - SAMARINDA - Proses belajar mengajar (PBM) tahun ini efektif pada Agustus. Ini disebabkan awal tahun ajaran baru 2014/2015 mepet dengan Lebaran.
Hampir seluruh pemerintah kabupaten dan kota di Indonesia sudah menyusun jadwal sekolah untuk tahun ajaran 2014/2015. Semua daerah kompak memulai tahun ajaran baru pada 14 Juli.
"Seperti pada umumnya, tahun ajaran baru selalu di pertengahan Juli,"Â kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda Asli Nuryadin.
Khusus tahun ini, Asli memprediksi tahun ajaran baru benar-benar efektif setelah Lebaran atau pada 6 Agustus. Dia lantas menjelaskan, kalaupun tahun pelajaran baru dimulai 14 Juli, sekolah hanya punya waktu satu pekan. Sebab pada 21 Juli, sekolah libur kembali menyambut Idulfitri 1435 Hijriah yang jatuh pada 28 Juli.
"Setelah Lebaran, sekolah libur kembali satu pekan," jelas Asli.
Dengan skenario itu, tahun ajaran baru 2014/2015 benar-benar berjalan efektif mulai 6 Agustus.
Dia mengatakan skenario ini bukan berarti Disdik mengundur awal tahun ajaran baru. Tetapi, murni disebabkan awal tahun ajaran baru mepet dengan Lebaran.
Soal penerimaan siswa baru (PSB), dia menambahkan, sudah ditutup 3 Juli lalu. Proses verifikasi berkas dimulai Senin (7/7). Tanggal 14-19 Juli siswa baru mengikuti kegiatan MOS (masa orientasi sekolah).
"MOS tahun ini bertepatan dengan Ramadan, sehingga kegiatan lebih mengarah dalam bidang keagamaan, seperti pesantren Ramadan dan kegiatan keagamaan lainnya,"Â ungkap Asli.
SAMARINDA - Proses belajar mengajar (PBM) tahun ini efektif pada Agustus. Ini disebabkan awal tahun ajaran baru 2014/2015 mepet dengan Lebaran.
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025
- Kolaborasi RSIJCP, FKUI, dan RSCM Dorong Inovasi Medis dan Pendidikan Kedokteran