Tahun Baru di Bulan Maret
Secara siklus alam, pada bulan itu awal datangnya musim salju.
Februarius dari kata Febro, dewa kematian. Ditempatkan di bulan kedua, karena pada bulan itu hanya tanaman rumpun cemara yang bisa bertahan hidup. Sebab, puncak musim salju.
Perubahan itu diberlakukan pada tahun ke 45 Sebelum Masehi. Sejak itulah Maret tak lagi diperingati sebagai tahun baru.
Ahli Taurat dan Astronomi
Julius Caesar tak sendirian. Jauh-jauh hari sebelumnya, dia memanggil Sosigenes, seorang ahli astronomi.
Merundingkan apa yang dimau Caesar, Sosigenes membekali dirinya dengan tiga risalah astronomi.
Begitu dikisahkan Pliny dalam buku Natural History yang terbit pada permulaan Masehi.
Sayangnya, Pliny Si Orang Tua--demikian ia dijuluki oleh para ahli sejarah--tidak memperinci tiga risalah tersebut.
Seorang ahli Taurat bersama seorang ahli astronomi dan Julius Caesar berunding. Hasilnya, Maret tak lagi jadi awal tahun.
- Jelang Natal & Tahun Baru, Senator Manaray Bersama Kemenhub Sepakat Awasi Harga Tiket ke Papua
- Anggota DPRD DIY Menolak Istilah Nataru
- Sambut Tahun Baru, Swiss-Belhotel Pondok Indah Berikan Diskon 20 Persen
- Rayakan Tahun Baru 2025 di The Royale Krakatau, Nikmati 'Gatsby Gala Night Luxury'
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Antisipasi Kemacetan saat Nataru, Gapasdap Minta Pemerintah Tambah Dermaga di Merak-Bakauheni