Tahun Depan 20 Paket Soal Unas
Minggu, 22 April 2012 – 07:41 WIB
Sebab, selama ini yang jadi kekhawiran PTN adalah tingkat kesulitasn soal dan pelaksaan unas. Dua hal itu telah diselesaikan dengan pelibatan perguruan tinggi pada saat pembuatan naskah soal. Diantaranya dengan melibatkan tim pembuat soal seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN). Begitu pula dengan pelibatan pengawas independen dari PTN untuk mengawasi pelaksanaan unas.
Selain dua hal itu, Nuh menilai ada satu lagi yang jadi persoalan. PTN akan kehilangan pemasukan bila tak ada SNMPTN. Minimal dari uang pembelian formulir pendaftaran SNMPTN yang seharga Rp 150 ribu- Rp 200 ribu itu. Guna mengatasi itu, dia pun akan mengucurkan dana pada PTN sebagai pengganti dana tersebut.
Secara teknis, hasil unas itu akan dijadikan sebagai persyaratan utama dalam SNMPTN. Selama ini jalur tersebut terbagi menjadi undangan dan tertulis. Nah, tahun depan jalur yang punya porsi 60 persen dalam penerimaan mahasiswa baru di PTN itu akan lewat undangan saja. SNMPTN jalur tertulis akan ditiadakan. Namun, yang dijadikan penilaian bukan hanya hasil unas saja, tapi ditambah dengan nilai rapor dan prestasi lainnya. "Kami tetap menjaga keaslian nilai unas. Meskipun nanti ada nilai akhir sekolah," tuturnya.
Kebijakan nilai unas sebagai paspor masuk ke PTN itu merupakan program integrasi vertikal. Sama halnya, hasil unas SD untuk masuk ke SMP. Begitu pula untuk masuk SMA didasarkan pada nilai unas SMP. (jun)
SURABAYA - Potensi kecurangan dalam unas akan semakin kecil pada tahun depan. Sebab, ada kebijakan baru untuk memperbanyak jumlah paket naskah soal
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap 295 Ribu Guru Belum Sarjana, Solusinya Sudah Disiapkan
- Wahai Guru PNS, PPPK & Honorer, Inilah Poin-poin Penting Pidato Mendikdasmen
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan